Pengertian
Komunikasi
Apa itu Komunikasi ?
Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa
Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus” yang
berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan
demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya
yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Menurut Webster
New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu
proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang,
tanda-tanda atau tingkah laku”.
Onong
Uchjana Effendy
Komunikasi adalah
proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan
(langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur
Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis
Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan
akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what
effect?). (Lasswell 1960).
Raymond
Ross
Komunikasi adalah
proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar
membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Gerald
R. Miller
Komunikasi terjadi saat
satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk
memengaruhi perilaku mereka.
Everett
M. Rogers
Komunikasi adalah
proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Carl
I. Hovland
Komunikasi adalah suatu
proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan
menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
New
Comb
Komunikasi adalah
transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari
sumber kepada penerima.
Bernard
Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah
proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
Colin
Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling
menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi
merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan
pembangkitan balasannya.
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale
(1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan
dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is
established, maintained and altered by means of shared signals that operate
according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem
dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang
dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
William
J. Seller
William J.Seller
mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal
dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Unsur-unsur komunikasi
1. Sumber2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel/ Saluran
5. Komunikasi
6. Efek
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1. Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
2. Komunikator
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
> Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
> Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
> Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
3. Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
4. Channel/ Saluran
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
5. Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu
1) personal
2) kelompok, dan
3) massa
Dari segi sasarannya, komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa.
6. Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil.
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
a. Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
- pengumpulan fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi
b. Prosedur mencapai effect yang dikehendaki menurut Wilbur Schraam, yaitu:
- Attention (perhatian)
- Interest (Kepentingan)
- Desire (Keinginan)
- Decision (Keputusan)
- Action (Tindakan)
Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi?
Komunikasi dalam organisasi sangat
penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan
orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang
dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan
kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan
komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide
melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima
berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya
saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan
diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai
tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses
komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah.
Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
- Ide (gagasan) => Si Sender
- Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata. - Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb. - Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan. - Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver. - Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam
kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi
organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan
organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam
kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang
setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama
benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional
secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba
dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah
rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan
individual.
Pengambilan keputusan juga sangat
memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari
pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya
koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau
lingkungan organisasi.
Hambatan –hambatan komunikasi
Banyak hal yang bisa menghambat untuk terjadinya
komunikasi yang efektif. Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner
james, A.F dan Charles Wankel sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001),
ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Mendengar, biasanya kita mendengar apa yang ingin kita
dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak
semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah
yang ingin kita dengar.2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber, kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda, komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda, kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten, gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi, pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan, gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang dapat menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. dari anekdot tadi dapat kita lihat bahwa kata “nyanyi” di artikan berbeda antara si nenek dengan si cucu. Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti sebenarnya, sedangkan si cucu, -karena telah biasa menggunakan kata nyanyi untuk buang air kecil-, mengartikan “nyanyi” sebagai buang air kecil.
Semoga kita bisa meminimalisir hambatan-hambatan tersebut, sehingga komunikasi yang efektif bisa terjadi.
Klasifikasi komunikasi dalam organisasi
1. Dari segi
sifatnya :a. Komunikasi lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara
langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan ini terjadi pada saat dua orang
atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan
perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya
jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.b. Komunikasi tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di
lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung
dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh
penerima.Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat
elektronik, dan lain sebagainya.
komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan
informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap
seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan
suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan
spanduk, iklan, dan lain sebagainya.c. Komunikasi VERBAL
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan
pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk
setiap bahasa yaitu
fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
d. Komunikasi
NONVERBAL
Komunikasi nonverbal adalah
proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah
menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi
wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,
potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan
gaya berbicara.Para ahli di bidang
komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi “tidak menggunakan kata”
dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi
nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap
sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan
gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal
juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa
komunikasi verbal ataupun nonverbal.
2. Dari segi
arahnya :a. Komunikasi ke bawah.
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi
ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi, memoresmi,
prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
b.
Komunikasi ke atas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan
komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke bawah, komunikasike
atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang
lebih tinggi. Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok,
pengaduan, dan sebagainya.
c.
Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain
organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga komunikasihorizontal
yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi
keorganisasian. Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam
organisasi bisnis, dsb.
d.
Komunikasi diagonalsituasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu : berbicara dengan lawan bicaras yang sama
banyaknya. Contoh:berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok) : berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Contoh: introgasi maling dengan kelompok hansip.
c. Kelompok Lawan Kelompok : berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Contoh: debat partai politik.
lalu dibawah ini
beberapa pengertian atau pandangan tentang komunikasi melalui buku yang telah
saya rangkum:
Kata komunikasi menurut
Onong Uchjana Effendi (1992: 3), yaitu berasal dari perkataan bahasa latin: communication yang berarti
“pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Dengan demikian maka secara garis
besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsure-unsur kesamaan makna
agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian, antara komunikator
(penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Sementara itu, proses komunikasi dapat diartikan
sebagai “transfer infomasi” atau pesan-pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada
penerima pesan sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi tersebut adalah
tercapainya saling pengertian (mutual
understanding) antara kedua belah pihak. Sebelum pesan-pesan tersebut
dikirim kepada komunikan, komunikator memberikan makna-makna dalam pesan
tersebut (decode) yang kemudian
ditangkap oleh kamunikan dan diberikan makna sesuai dengan konsep yang
dimilikinya (encode).
Melalui
transfer informasi/pesan-pesan tersebut terdapat proses interpretasi, yaitu
peng-encode-an pesan ter-decode oleh komunikan dengan berbagai
prespektif yang didasari dari pengalaman yang dialami (field of experience) dan kerangka referensinya (frame of experience) (lihat lampiran
3).kemudian pihak komunikan akan memberikan reaksi atau umpan balik (feedback), baik tanggapan bersifat
positif maupun negative kepada pihak komunikator. Adapun pembahasan selanjutnya
adalah mengenai komunikasi antar manusia (human
communication), komunikasi social (social
communication), dan komunikasi bisnis (business
communication) dalam cakupan aktivitas kehumanan/PR.
Peran
komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai
dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasive, edukatif, dan informative.
Sebab tanpa komunikasi maka tidak adanya proses interaksi: saling tukar ilmu
pengetahuan, pengalaman, pendidikan persuasi, informasi dan lain sebagainya.
Proses penyampaian informasi/pesan tersebut pada umumnya berlangsung dengan
melalui suatu media komunikasi, khususnya bahasa percakapan yang mengandung
makna yang dapat dimengerti atau dalam lambing yang sama. Pengertian pemakaian
bahasa dapat bersifat kongkret atau abstrak.
Bila
dikaitkan dengan kegiatan Public Relations, maka sarana komunikasi tersebut
adalah hal yang sangan penting dalam penyampaian pesan-pesan (massage) demi tercapainya tujuan, dan
pengertian bersama dengan public, khalayak sasarannya. Newson and Siefried,
(1981) mengungkapkan pentingnya peranan komunikasi dalam kegiatan PR/Humas, “finally and most important of all, (The Public Relations officer must be an expert in communication aspects)”.
Akhirnya dan yang terpenting dari semua, seorang pejabat Humas haruslah
seseorang yang ahli dalam aspek komunikasi.
Dari
pernyataan tersebut diatas, hal ini jelas bahwa praktisi Humas/PR mutlak
mempunyai keterampilan dalam menguasai aspek dan teknis komunikasi, atau
unsure-unsur pokok dalam proses komunikasi, yaitu sebagai berikut.
·
Source,
yaitu individu atau pejabat Humas yang berinisiatif sebagai sumber atau untuk
menyampaikan pesan-pesannya.
·
Message,
suatu
gagasan, dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau
ungkapan bersifat pendidikan, emosi dan lain sebagainya yang akan disampaikan
komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan).
·
Channel,
berupa
media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme
penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.
·
Effect,
suatu
dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, dapat
berakibat positif maupun negative tergantung dari tanggapan, persepsi, dan
opini dari hasil komunikasi tersebut.
Menurut Robert D.Ros (1977:15),
bahwa komunikasi merupakan alat yang penting dalam fungsi public relations.
Public mengakui dan menghargai suatu kinerja yang baik dalam kegiatan
komunikasi secara efektif dan sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk
menarik perhatian public serta tujuan penting yang lainnya dari fungsi public
relations. (communication is an important
tool of the public relations function. Public recognition and acknowledgment of
performance require communication to effectively bring the good performance to
attention of the public, which is another very important pupose of the public
relations function).
A. Eksistensi
komunikasi antarpribadi
Manusia adalah makhluk
yang berkomunikasi. Melewati proses komunikasilah yang menjadikan manusia
sebagai manusia. Komunikasi menjadikan dasar pemaknaan dalam hubungan manusia,
melalui komunikasi pula manusia memanusiakan manusia lainnya, oleh karena itu
pada intinya komunikasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.
Komunikasi mengacu pada
tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang
terdistorsi oleh gangguan (noise),
terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pangaruh tertentu , dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik (DeVito, 1997:23).
Objek materiil dalam
ilmu komunikasi ialah perilaku manusia, yang dapat merangkum perilaku individu,
kelompok dan masyarakat. Sedangkan objek formalnya ialah situasi komunikasi yang
mengarah pada perubahan social termasuk perubahan pikiran, perasaan, sikap dan
perilaku individu, kelompok, masyarakat dan pengaturan kelembagaan.
1.3 DEFINISI KOMUNIKASI
Walaupun
istilah “komunikasi” sudah sangat akrab ditelinga namun membuat definisi
mengenai komunikasi ternyata tidaklah semudah yang dipikirkan. Stephen
Littlejohn mengatakan: communication is
difficult to define. The world is abstract and like most terms, posses numerous
meanings (komunikasi sulit untuk didefinisikan, kata “komunikasi” bersifat
abstrak, seperti kebanyakan istilah, memiliki banyak arti).
Kesulitan
dalam mendefinisikan kata “komunikasi”, baik bagi kepentingan akademis maupun
penelitian, disebabkan kata kerja to
communicate (berkomunikasi) sudah sangat mapan sebagai kosakata yang sangat
umum dan karenanya tidak mudah ditangkap maknanya untuk keperluan ilmiah. Kata
komunikasi menjadi salah satu kata yang paling sering digunakan dalam
percakapan baik dalam bahasa inggris maupun bahasa Indonesia. Para ahli telah
melakukan berbagai upaya untuk mendefinisikan komunikasi, namun membangun suatu
definisi tunggal mengenai komunikasi terbukti tidak mungkin dilakukan dan
mungkin juga tidak terlalu bermanfaat.
Frank
Dance (1970) melakukan terobosan penting dalam upayanya memberikan klarifikasi
terhadap pengertian komunikasi. Ia mengklarifikasi teori komunikasi yang banyak
itu berdasarkan sifat-sifatnya. Dance mengajukan sejumlah elemen dasar yang
digunakan untuk membedakan komunikasi. Ia menemukan tiga hal yang disebutnya
dengan “diferensiasi konseptual kritis” (criti-cal
conceptual differentiation) yang membentuk dimensi dasar teori komunikasi
yang terdiri atas: 1) dimensi level observasi; 2) dimensi kesengajaan; dan 3)
dimensi penilaian normative.
1. Level
Observasi
Dimensi pertama adalah level
observasi (level of observation).
Menurutnya beberapa definisi mengenai komunikasi bersifat sangat luas (inclusive) sementara definisi lainnya
bersifat terbatas. Misalnya, definisi komunikasi yang manyatakan komunikasi
adalah the process that links
discontinuous parts of the living world to one another (proses hidup satu
sama lainya) dinilai sebagai definisi yang terlalu umum atau luas. Sebaliknya
definisi yang menyatakan, communication
as the means of sending military message, orders etc, as by telephone,
telegraph, radia, and countries (komunikasi adalah alat untuk mengirim
pesan militer, perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio dan
kurir) sebagai terlalu sempit.
2. Kesengajaan
Dimensi kedua adalah intentionality atau kesengajaan.
Sebagian definisi mengenai komunikasi yang dikemukakan para ahli hanya
memasukkan faktor pengiriman dan penerimaan pesan yang memiliki kesengajaan
atau maksud tertentu (purposeful);
sementara definisi lain tidak memasukkan batasan ini. Definisi berikut ini
merupakan contoh definisi yang memasukkan faktor kesengajaan atau maksud
tertentu misalnya: komunikasi adalah those
situations in which a source transmits a message to a receiver with conscious
intent to affect the latter’s behaviors (situasi dimana sumber mengirim
pesan kepada penerima dengan sengaja untuk mengetahui tingkah laku penerima).
Adapun definisi yang tidak memerlukan kesengajaan atau maksud tertentu
misalnya: it is a process that makes
common to two or several what was the monopoly of one or some, (komunikasi
adalah proses yang membuat dua atau beberapa orang memahami apa yang menjadi
monopoli satu atau beberapa orang lainnya).
3. Penilaian
Normatif
Dimensi ketiga adalah penilaian
normative (normative judgement).
Sebagian definisi mengenai komunikasi memasukkan pernyataan keberhasilan atau
keakuratan (accuracy), sedangkan
definisi lainnya tidak memiliki penilaian implicit semacam itu. Definisi
berikut ini, misalnya, menganggap proses komunikasi selalu berakhir dengan
kesuksesan. Misalnya: communication is
the verbal interchange of a thought or idea, (komunikasi adalah pertukaran
verbal dari pemikiran dan gagasan). Asumsi dari definisi ini adalah pemikiran
atau gagasan itu selalu berhasil dipertukarkan. Definisi lainya, sebaliknya,
tidak menilai apakah hasil komunikasi itu akan berhasil atau tidak. Misalnya communication is the transmission of
information.disini terjadi pengiriman informasi, namun pengiriman itu tidak
harus berhasil (diterima atau dipahami).
B. KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
Menurut Katz & Robert Kahn, dua
ahli psikologi social dari Pusat Riset Survey Universitas Michigan, komunikasi
adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama dari
suatu system social atau organisasi. Jadi komunikasi sebagai suatu “proses penyampaian
informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain. Dan satu-satunya cara
mengelola aktivasi dalam suatu organisasi adalah melalui proses komunikasi”.
Menurut
M.T. Myers & G.E. Myers, dalam bukunya Management
of Communication (diterjemahkan oleh A. Hasymi Ali, diterbitkan oleh Bahana
Aksa, Jakarta, 1987), komunikasi memungkinkan seseorang untuk mengoordinasikan
suatu kegiatan kepada orang lain utnuk menacapai tujuan bersama. Akan tetapi
komunikasi tidak hanya sekedar penyampaian informasi/pesan dan pentransferan
makna saja. Komunikasi mengandung arti suatu proses transaksional, yaitu
komunikasi yang dilakukan seseorang dengan pihak lainnya dalam upaya-upaya
mempetukarkan suatu symbol/lambing, dan membentuk suatu makna serta
mengembangkan harapan-harapannya.
HAMBATAN PERSEPSI
Hambatan persepsi terutama terjadi dalam proses pembentukan
pesepsi, yaitu:
1. Berdasarkan
teori implicit personality, hambatan
persepsi bersumber dari;
a. Kecenderungan
individu untuk mengembangkan pribadi yang terpisah, jadi individu mau tampil
beda sehingga dia juga mempersepsi sesuatu secara berbeda pula (contoh:
perceraian itu hal biasa, selingkuh bukan hal yang baru).
b. Individu
menerima konfirmasi yang tidak tepat (contoh: ada yang membayangkan bahwa teman
bicara itu jujur sehingga dia membiarkan uangnya berserakan di meja, ternyata
kemudian uangnya hilang.
2. Self-fulfilling, individu
mempersepsi sesuatu karena dipengaruhi oleh faktor tertentu yang tidak dia duga
sebelumnya, akibatnya individu tidak dapat meramalkan persepsinya sehingga dia
bertindak tidak sesuai dengan kebiasaan. Keadaan ini akan mempengaruhi persepsi
individu terhadap orang lain karena individu mengalami distorsi realitas dan
situasi (contoh 1b diatas).
3. Perceptual accentuatuion, hambatan
persepsi karena individu berada dalam situasi:
a. Dia
mencari apa yang tidak ada (sia-sia atau percuma mencari sinyal disuatu desa
yang sangat jauh dari antena telkomsel).
b. Dia
tidak melihat apa yang dia sedang cari (apa yang dia cari memang tidak ada).
c. Dia
mengalami kesulitan menyaring informasi yang hampir semuanya mirip.
d. Dia
selalu memproyeksi orang lain engan atribusi negative.
e. Dia
mengalami distorsi dari memori sehingga tidak dapat “mengeluarkan” informasi yang
dia pernah simpan.
4. Primacy-recency, hambatan
persepsi ini terjadi karena individu terlalu terbuai dengan kesan pertama
tentang objek yang dia persepsikan (misalnya terlalu besar, terlalu buruk, dan
tidak cantik).
5. Consistency, hambatan
persepsi ini terjadi karena individu mengharapkan segala sesuatu bersifat
konsisten, namun yang dia hadapi adalah situasi inkonsistensi antara apa yang
dia pikirkan (kognitif)n dan perilaku
(behavior) sehingga:
a. Dia
mengabaikan atau membelokkan persepsi dan perilakunya.
b. Dia
hanya melihat hal-hal yang positif saja.
c. Dia
hanya melihat hal-hal yang negative saja.
6. Stereotyping, hambatan
persepsi ini terjadi karena individu dipengaruhi oleh storeotip (positif maupun
negative) terhadap orang lain yang kebetulan menjadi anggota suatu kelompok
tertentu, akibatnya persepsinya terhadap orang lain;
a. Mempunyai
kualitas tertentu (terlalu baik atau buruk).
b. Dia
mengabaikan keunikan karakteristik orang lain dari kelompok tertentu.
7. Attribution, hambatan
persepsi terletak pada atribusi dimana individu gagal membentuk atau membangun
atribusi dari objek yang dipersepsi, misalnya gagal mencirikan atribut-atribut
dari komuniakan:
a. Consensus > compare to others,
what people do and why:
·
Persepsi individu tergantung karena dia
tidak berhasil membangun semacam consensus ketika membangun apa yang orang lain
lakukan dengan apa yang dia lakukan. Contoh, “mengapa panara bisa lulus cumlaude tetapi saya tidak bisa?”
·
Persepsi individu tergantung karena dia
tidak dapat membandingkan aneka sebab yang membuat panara lulus cumlaude sedangkan saya lulus dengan
kategori “cukup”.
b. Consistency > compare to similar
situations: persepsi individu tidak konsisten
membandingkan perilakunya dengan perilaku orang lain dalam suatu situasi yang
sama (mangapa panara bisa lulus cumlaude dan
saya hanya lulus “cukup”, padahal kamu berdua indekos di tempat kos yang
sama?).
c. Distinctiveness > compare to
different situatuins: individu tidak dapat memisahkan
perilakunya dengan perilaku orang lain terhadap objek persepsi dalam situasi
yang berbeda (bagaimana mungkin panara bisa lulus cumlaude padahal dia lebih miskin dari saya!).
Catatan:
TEORI
ATRIBUSI –pokok utama teori ini adalah orang cenderung berusaha untuk mencari
dasar penjelasan tentang sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa berdasarkan
atribut-atribut dari objek yang dipersepsi. (Haider, 1958). Weiner dkk. (1972)
menggolongkan tiga dimensi atribusi:
1. Locus: tingkat
keberadaan suatu kasus yang berada didalam diri individu atau di luar individu.
2. Controllability:
tingkat kemungkinan individu untuk mengontrol dan mengatasi kasus tersebut.
3. Stability:
tingkat keadaan dimana kasus itu dapat berubah/dinamis.
Ini beberapa buku tentang
komunikasi:
Analisa menurut saya
adalah:
Menurut saya Komunikasi adalah cara yang kita
pergunakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan bentuk penyampaian
pesan atau bisa disebut berbicara dengan dua orang atau lebih. Dimana salah
satunya adalah orang yang menyampaikan pesan (komunikator) dan yang satunya
penerima pesan(komunikan) dan dari situ terjadilah respon dari si komunikan dan
bisa kita sebut dengan komunikasi.
Dalam komunikasi dapat terjadi suatu penyampaian pendapat,
ide dan gagasan. Karena manusia tidak bisa tanpa komunikasi. Dalam kehidupan
sehari-hari pun kita menggunakan komunikasi untuk bisa berbagi atau sekedar
berbicara kepada orang lain/lawan bicara kita. Bahkan dari jaman dahulu pun
orang-orangnya pun menggunakan komunikasi untuk saling berbicara satu sama
lain. Coba bayangkan jika tidak ada komunikasi dalam keseharian kita. Bagaimana
orang tersebut menyampaikan pesan ke individu atau ke kelompok yang satunya,
pasti akan sangat sulit. Apalagi di jaman yang sudah sangat maju seperti sekarang
ini kita sangat dimudahkan dalam berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya
jauh dari tempat kita berada. Kita bisa saling bertukar informasi satu sama
lain dengan orang-orang diluar sana dengan mudahnya. Apa lagi sekarang sudah
banyak media social yang memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi. Tidak seperti
pada jaman dahulu yang jika ingin berkomunikasi dengan teman beda kota dan lain
sebagainya, kita harus mengirim surat terlebih dahulu. Kalau sekarang semua
serba mudah , cepat dan dengan biaya yang hemat pula kita bisa dapat
berkomunikasi. Kita bisa berkomunikasi dengan telephone atau dengan social media
seperti facebook, twitter email dan lain sebagainya. Semua dengan cepat, mudah
dan murah semua bisa dilakukan dijaman yang sudah modern seperti sekarang ini.
Begitu pesatnya perkembangan diera seperti sekarang ini
bahkan untuk berkomunikasi saja sudah sangat canggih. Itu artinya kita tidak dapat
meremehkan begitu saja pentingnya komunikasi. Semua yang dilakukan didunia ini
melalui komunikasi antar manusianya. Dalam komunikasi sendiri kita juga harus
berbahasa yang baik dan sopan. Karena bahasa yang baik dan sopan dapat diterima
oleh komunikannya. Dan dengan begitu kita akan mendapat nilai positif dari
komunikasi tersebut. Bayangkan jika kita berkomunikasi dengan bahasa yang kasar
dan tidak sopan, apa orang tersebut akan senang? Tentu tidak yang ada orang
tersebut malah merasa terhina dan marah. Alhasil pertengkaran yang terjadi
bukan penyampaian pendapat ide dan gagasan yang menjadi dasar dari komunikasi
tersebut. Dalam komunikasi kita bebas menyampaikan apa saja yang kita inginkan
tetapi seperti yang tadi saya bilang sebelumnya yaitu dengan bahasa yang sopan
dan baik agar komunikan tidak merasa teringgung dengan perkataan yang kita
ucapkan.
Dalam komunikasi juga banyak yang menyalah
gunakan fungsi dari komunikasi tersebut yaitu mereka berkomunikasi dengan
tujuan menggunjing orang lain, menjelek-jelekan orang
lain, merendahkan bahkan memfitnah orang lain. Itu sangat
jauh dari fungsi dan tujuan dari komunikasi itu sendiri, tujuan komunikasi
adalah untuk menyampaikan berita tetapi berita yang baik yangs esuai dengan
keadaan, menyampaikan ide, tetapi ide yang baik pula lalu menyampaikan gagasan,
gagasan disini pun harus baik juga karna jika tidak berarti kita telah keluar
dari tujuan komunikasi tadi.contoh komunikasi yang tidak baik tadi misalnya:
Pada bergosip yang
tidak-tidak dengan orang lain, itu kan merugiakn diri kita dan orang lain,
pertama kita merugikan diri sediri dengan bergosip hati kita menjadi kotor cara
berfikir kita negative terhadap orang lain, dan yang kedua merugikan orang lain
yang digosipkan belum tentu apa yang dikatakan orang tersebut benar adanya
bahwa dia seperti ini dan itu, dan jika sudah seperti itu yang nama yang
dijelekkan tadi menjadi rusak pandangan orang tentang orang tersebut negative
dan lain sebagainya.
Banyak
orang yang salah menggunakan komunikasi dalam sehari-harinya. Tetapi ada juga
yang menggunakan komunikasi dengan sesuai aturannya, misalnya:
Dalam
suatu kejadian ada dua orang yang sedang berbincang. Dalam perbincangan
tersebut mereka membicarakan perihal bagaimana menjalankan bisnis yag sukses,
tips dan trik diberikan oleh salah satu dari mereka dan mereka pun bisa
bertukar pengalaman yang meeka punya. Dan dari hasil perbincangan mereka adalah
suatu informasi yang suatu saat dapat diterapkan atau digunakan dalam bisnis
atau kehidupan sehari-hari seperti biasa.
Itu
dia contoh komunikasi yang seusai dengan tuuan dari komunikasi tadi.
Dalam komunikasi
terdapat unsure-unsur seperti sumber, komunikator, pesan, channel/saluran,
komunikasi, efek dan faktor-faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi. Saya
akan menjelaskan satu persatu dari unsure tersebut.
1. Sumber
Pada penjelasan sebelumnya sumber adalah dasar yang
digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan
itu sendiri. Dan sumber itu sendiri dapat berupa orang, lembaga, buku , dokumen
dan sejenisnya
Saya setuju dengan
pendapat tersebut karena yang disebut sumber adalah awal mula atau dasar agar
penyampaian pesan itu sendiri sesuai dari yang sudah ada ada nyata. Seperti yang
saya jelaskan sebelumnya tadi. Dan sumber itu sendiri bisa didapat dari orang
maksudnya dari orang lain melalui orang lain dan seterusnya. Lembaga, lembaga
bisa kita mencari informasi ke suatu lembaga atau badan tertentu untuk mencari
informasi yang kita cari, buku, banyak juga yang mencari melalui buku selain
mudah buku juga biasanya lengkap. Dan dokumen, bisa melalui berkas atau dokumen
sebagainya juga. Bahkan sumber bisa didapat melalui internet yang mudah,
efiseien dan efektif dan murah. Mencari diinternet hanya dengan kita
mengetikkan nama file yang kita cari maka akan muncul semua hal mengenai yang
kita cari tadi dari mulai gambar
suara dan berupa tulisan juga ada. Dengan internet
kita sangat dimudah kan dan hasilnya pun cepat.
1. Komunikator
Komunikator
ini sendiri adalah orang yang menyampaikan pesan.
Dalam komunikator ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Penampilan
Mengapa penampilan ? yaa karena dalam
berbicara secara tatap muka atau langsung kita harus memperhatikan penampilan,
itu berkaitan dengan lingkungan dan lawn bicara kita nanti. Dalam penampilan
kita juga harus memperhatikan tata karma keadaan waktu dan tempat. Jelas tidak
mungkin kan kita berbicara dalam keadaan lusuh kucel atau sebagainya yang ada
lawan bicara kita merasa tidak nyaman berbicara kepada kita nantinya. Selain itu
jika kita berpenampilan rapi maka lawan bicara kita pun akan merasa nyaman dan
citra positif pun didapat. Dan biasanya orang akan menilai kepribadian atau
karakter kita melalui penampilan. Maka dari itu penampilan pun sangat penting
diperhatikan.
b. Penguasaan
masalah
Selain penampilan yang penting ada
juga penguasaan masalah. Penguasaan masalah disini adalah komunikator harus
paham dan menguasai maslahnya selain topic pembicaraannya. Komunikator dituntut
harus paham betul seluruh dari permbicaraan tersebut karena jika tidak maka
akan timbul rasa ketidak percayaan komunikan terhadap komunikator itu sendiri
dan menghambat jalannya komunikasi selanjutnya. Jika ia saja tidak paham buat
apa dilanjutkan pembicaraan yang tidak ada gunanya. Maka dari itu sebelum kita
ingin berbicara, bicaralah sepengetahunya kita tidak perlu dibuat-buat agar
kita terlihat bisa dan wah padahal dia sendiri tidak paham apa yang sedang ia
bicarakan. Alhasil citra negative yang terjadi jika itu terjadi. Ada pepatah
mengatakan “tong kosong nyaring bunyinya”
yang maksudnya orang yang banyak bicara tetapi sedikit ilmunya, tentu kita
tidak mau kan dibilang seperti itu. Maka dari itu cari tahu terlebih dahulu
baru lah kita bicara.
c. Penguasaan
bahasa
Dalam berkomunikasa kita harus
pandai berbahasa yang baik, pada pembahasaan sebelumnya saya sudah jelaskan
sedikit tadi. Jadi dalam kita berkomunikasi tidak sembarangan kita berucap atau
berbicara. Dalam komunikasi kita harus tahu bahasa yang baik dan tidak. Karena dengan
kita berbahasa yang baik maka akan mudah dipahami oleh komunikan. Dengan penguasaan
bahasa yang baik pula akan membantu mempermudah menjelaskan pesan-pesan apa
saja yang akan atau ingin kita sampaikan kepada komunikan. Misalnya jika gitu
berkomunikasi dengan bahasa yang sulit dimengerti dan dipahami oleh komunikan,
apakah komunikasi itu dapat berlangsung ? jelas tidak justru komunikan akan
merasa bingung dengan apa yang disampaikan oleh komunikator. Dan komunikan pun tidak
dapat berlangsung atau terjadi.
1. Pesan
Unsur
yang ketiga adalah pesan. Setiap komunikasi pasti memiliki pesan , entah
penting atau tidak itu tergantung dari si pemberi pesan (komunikator) dan
penerima pesan (komunikan) itu sendiri. Pesan bersifat inti yang mengarah pada
tujuan akhir dari komunikasi. Intinya pada unsur pesan ini si komunikator
memberikan hal yang lebih penting dari percakapan sebelumnya bisa dibilang
klimaksnya. Misalnya:
Ada dua orang yang
saling bertemu lalu salah satu diantaranya menyapa dan begitu juga oleh lawan
bicaranya pun pasti akan merespon orang tersebut. Disaat mereka saling menyapa
ada niat lain dari seorang yang satunya untuk menyampaikan pesan entah pesan
apapun itu. Yang terpenting yang satunya telah mendapat pesan tersebut. Dan biasanya
suatu pesan bersifat penting, karena didalamnya terdapat unsur informasi untuk
si penerima pesan (komunikan).
2. Channel
/ Saluran
Maksudnya
adalah berupa channel atau saluran penyampaian pesan, contohnya bisa kita sebut
juga media. Media komunikasi disini dapat dikategorikan menjadi dua bagian
yaitu : media umum dam media massa. Media umum adalah media yang umum digunakan
dan dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya media radio, telephone
juga bisa dikategorikan media umum karena dapat digunakan oleh siapapun. Sedangkan
media massa adalah media yang digunkan untuk komunikasi massa, contohnya televisi.
Kenapa televisi ? karena televisi adalah media penyampaian pesan untuk siapa
saya bisa dikatakan orang umum, oleh khalayak ramai. Contohnya di televisi
terdapat suatu berita tentang Negara Indonesia ini. Kita sebagai warga Negara Indonesia
pasti ingin tahu perkembangan Negara ini tentunya. Melalui televisi kita bisa
tahu semua perkembangan yang ada di dunia ini dengan mudahnya dan cepat pula.
3. Komunikasi
Komunikasi
ini adalah pokoknya. Mengapa demikian ? karena jika tidak ada komunikasi
bagaimana orang-orang saling berinteraksi satu sama lain, pasti akan sangat
sulit. Dan dalam komunikasi sendiri dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
personal, kelompok, dan terakhir massa.
Maksud dari
personal adalah komunikasi yang terjadi secara personal atau perorangan. Misalnya
dalam komunikasi tersebut terdapat dua orang yang sedang komunikasi atau
berbincang. Maka komunikasi tersebut dapat dikatakan komunikasi personal. Dan biasanya
komunikasi macam ini bersifat pribadi atau rahasia karena hanya mereka saja
yang tahu pembicaraan itu. Dan biasanya hanya sekedar pembicaraan biasa juga.
Lalu ada komunikasi
kelompok. Maksud dari komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi antara
2 orang atau lebih dan biasanya terdiri dari banyak orang yang terlibat
didalamnya. Dalam kelompok semacam ini biasanya membahas mengenai suatu
organisasi atau bisa dibilang rapat. Karena melibatkan lebih dari dua orang
didalamnya. Contoh komunikasi kelompok ini adalah rapat, diskusi, dll yang
memiliki banyak anggota didalamnya. Tetapi komunikasi macam ini terkadang
muncul perselisihan perbedaan pendapat antara anggota lain dan satunya. Maka dari
itu harus diselalu kompak dalam melakukan sesuatu.
Komunikasi massa ialah
komunikasi yang melibatkan banyak massa didalamnya, lebih dari komunikasi
kelompok. Biasanya mengajak orang yang terlibat dalam komunikasi ini untuk
melakukan sesuatu. Contoh demo dan lain sebagainya.
1. Efek
Efek adalah hasil akhir
dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang sesuai atau tidak
sesuai dengan yang kita inginkan. Jadi efek ini adalah sesuatu yang muncul
ketika kita berkomunikasi. Dalam suatu kejadian pasti ada sebab dan akibat , nah
efek yang disini dimaksudnya adalah akibat yang timbul dari adanya komunikasi
yang terjadi atau sedang berlangsung. Dalam kita berkomunikasi ada yang langsung
menunjukan respon sikap atau tindaka bisa juga ucapan, dan ada yang tidak
menampakkan apa-apa selain diam. Jika dalam suatu komunikasi si komunikan
merespon atau bersikap dan bertingkah sesuai maka dapat dikatakan komunikasi
yang terjadi antara komunikator dan komunikan berhasil. Sebagai contoh:
misalnya pada suatu toko pakaian terdapat pelayan dan konsumen. Pada saat si
konsumen bertanya-tanya mengenai pakaian yang dilihatnya, si pelayan
menjelaskan dan tanpa disadari si pelayan menawarkan dan menyuruh untuk membeli
pakaian lain dengan bahan yang lebih bagus dan sebagainya. Lalu si pembeli
merasa ada dorongan dan keyakinan dari si pelayan tersebut maka ia pun membeli
pakaian yang tadi si pelayan berikan.
2. Faktor-faktor
yang diperhatikan dalam proses komunikasi
Dalam komunikasi ada
beberapa faktor-faktor yang harus diperhatikan, diantaranya adalah :
a. Dalam
komunikasi itu sendiri terdapat empat tahapan proses. Dan menurut Cutlip dan
Center , adalah:
·
Pengumpulan fakta
·
Perencanaan
·
Komunikasi
·
Evaluasi
-
Pengumpulan data, pada tahap ini kita
disuruh untuk mengumpulkan data yang akan kita sampaikan, apa saja yang harus
dan tidak harus ada nanti ketika kita akan melakukan komunikasi. Agar pada saat
kita berkomunikasi tidak terjadi salah paham.
-
Perencanaan, kemudian jika kita telah
melakukan pengumpulan data selanjutnya kita akan ke tahap perencanaan. Dimana disini
kita merancang bangaimana suatu pesan tersebut dapat tersampaikan dengan sesuai
yang kita inginkan dan sesuai dengan data yang ada.
-
Komunikasi, dan pada tahap ini kita
diharuskan untuk berkomunikasi secara keseluruhan apa yang kita dapat dari
pengambilan data dan perencanaan tadi.
-
Dan terakhir adalah evaluasi, yaitu kita
menilai kembaali atau mengoreksi kembali apa yang tadi sudah disampaikan pada
tahap komunikasi. Agar kita dapat belajar lagi dari apa yang sudah kita
sampaikan tadi.
a. Dan
selanjutnya prosedur mencapai effect yang dikenhendaki menurut Wilbur Schraam,
yaitu:
-
Attention (perhatian) maksudnya adalah
komunikator mendapat perhatian dari komunikan. Misalnya pada saat komunkator
berbicara maka komunikan memperhatikan apa yang dibicarakan dan disampaikan
oleh komunikator.
-
Interest (kepentingan) kepentingan
disini adalah kepentingan komunikan untuk dapat memberikan pendapat dari apa
yang sudah disampaikan komunikator.
-
Desire (keinginan) yaitu ada niat untuk
melakukan apa yang disampaikan oleh si komunikator tadi. Dan ingin
mewujudkannya secara nyata.
-
Decision (keputusan) tahap ini bukan
merupakan tahap terakhir dalam proses komunkasi tetapi tahap ini juga sangat
penting karena di tahap ini komunikan akan menimbang lagi atas pesan yang
disampaikan komunikator tadi, apakah iya atau tidak.
-
Action (tindakan) dan ini lah tahap
terakhir dalam proses komunikasi yaitu tindakan dari si penerima pesan
(komunikan) dimana ia akan melakukan suatu tindakan dari apa yang sudah
disampaikan tadi oleh komunikator.
Pada proses ini memang
sangat rumit dan butuh meyakinkan penerima pesan (komunikan) agak melakukan tindakan
yang diinginkan oleh si pemberi pesan (komunikator) terebut. Bukan tidak
mungkin jika komunikan akan berubah pikiran dan justru menolak apa yang tadi
disampaikan dan akan berontak. Tetapi dengan meyakinkan penerima pesan
(komunikan) secara pendekatan yang lembut dan tidak tergesa-gesa maka penerima
pesan pun akan setuju dengan apa yang disampaikan. Yang terpenting harus sabar
dalam manangani hal yang berhubungan dengan manusia. Karena pada dasarnya setiap
manusia memiliki cara berfikir dan cara pandang yang berbeda pula setiap
perkepalanya. Maka dari itu diperlukan kesabaran yang sangat ekstra.
Dalam komunikasi tadi
kita telah membahas tentang pengertian unsur dan tadi proses komunikasi. Dan kali
ini kita akan membahas bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi.
Dalam komunikasi itu
sendiri sangant penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang dapat
berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain dan dapat pula saling bertukar
pikiran satu sama lain dan bisa menambah wawasan bagi seseorang tersebut dalam
kesehariannya. Menyalurkan ide dalam berkomunikasi banyak contohnya, misalnya
dalam suatu perusahaan terdapat atasan dan bawahan yang dari mereka memiliki
ide untuk memajukan perusahaan tersebut, otomatis mereka perlu berkomunikasi
untuk menyampaikan apa yang bisa mereka lakukan untuk memajukan perusahaan
tersebut.
Dalam menyalurkan ide tersebut harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Ide-ide yang diberikan pun tidak
langsung di jalankan begitu saja tanpa adanya pemahaman baik dan buruknya dan
dampak apa yang akan terjadi jika ide tersebut dijalankan. Semua itu melalui
proses terlebih dahulu diseleksi yang mana yang terbaik untuk kedepannya, dan
mana yang akan diambil nantinya dan yang akan dijalankan oleh organisasi
tersebut agar tidak terjadi kerugian atau penyesalan setelah pengambilan
keputusan tersebut.
Dalam komunikasi pun terdapat tahap-tahapan yang kadang tidak
begitu mudah, tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ide
(gagasan) atau bisa dibilang si sender
Ide ini berupa solusi
apa yang akan digunakan. Setiap orang pasti memiliki ide yang berbeda-beda
tentunya dalam setiap menyikapi sebuah masalah ataupun keadaan tergantung
bagaimana ia memandang hal tersebut secara dewasa dan matang. Ide itu bersifat
luas karena orang tersebut dituntut untuk berimajinasi dan berkreasi dengan
pikirannya untuk menciptakan suatu hasil yang nantinya dapat dipakai dalam
kehidupannya. Untuk itu jika ide tersebut berhasil maka sangatlah berharga
suatu ide tersebut.
b. Perumusan
Nah
disini ide itu dikembangkan lagi dalam bentuk kata-kata, misalnya dalam
penyampaian ide ini melalui diskusi atau rapat. Disitu ide yang kita punya bisa
disampaikan dan bisa dituangkan dalam bentuk apapun. Disini dibutuhkan untuk
kita pandai berkomunikasi atau berpendapat manyampaikan ide yang kita miliki,
karena disini yang menjadi tujuan kita adalah untuk meyakinkan atasan atau
orang lain untuk meyakini atau percaya pada ide yang kita sampaikan.
c. Penyaluran
(Transmitting)
Penyaluran disini
adalah penyaluran ide tersebut melalui komunikan atau si penerima pesan itu
tadi. Ide yang dimiliki akan dibawa kemana, akan diproses seperti apa disini
lah fungsi penyaluran itu dibuat. Bentuk penyaluran ini sendiri adalah bisa
berupa lisan, tertulis atau mempergunakan symbol atau isyarat dan lain
sebagainya. Ide tersebut dibentuk menjadi
sebuah
data dan akan diproses untuk ditindak lanjuti apakah ide tersebut layak
digunakan atau masih ada yang kurang dari ide yang disampaikan. Bisa juga
disini kita menyaring ide tersebut agar sempurna hasilnya.
a. Tindakan
Pada
tahapan ini mulailah suatu pekerja mulai melakukan tindakan, misalnya ia
melakukan atau menjalankan perintah tersebut. Bisa juga dalam tindakan ini
bagaimana suatu perintah-perintah dilaksanakan atau dijalankan.
b. Pengerian
Dan
dalam pengertian disini kata-kata si sender (pengirim berita) yang ada dalam
perumusan tadi menjadi ide si receiver (penerima berita). Jadi dalam perumusan
tadi diubah menjadi ide si penerima berita (receiver) yang bisa saja
disampaikan oleh si penerima berita ke orang lain.
c. Penerimaan
Dan pada tahapan ini
ada yang disebut penerimaan, yaitu dimana si penangkap berita menerima berita
dari si penerima berita (receiver). Dari sini ide tersebut bisa diolah lagi dan
dikembangkan lagi oleh si penangkap berita. Ia menerima ide dan memilah apakan
ide tersebut layak atau tidak untuk dijalankan dalam oranisasinya.
Dalam
membina kerja sama dengan kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka
membina jalannya koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah jalannya
organisasi sesuai dengan tujuan awal organisasi tersebut.
Memang
dalam mencapai koordinasi kerjasama dalam sebuah organisasi semacam ini
sangatlah penting suatu komunikasi yang efektif dan efisien mungkin sehingga
koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dan
suatu keputusan adalah suatu hal yang terpenting dimana disinilah ide itu akan
dijalankan dan disinilah para pelaku komunikasi membutuhkan kerjasama yang
sangat kuat dan saling membantu satu sama lain , mereka harus kompak dalam
menjalankan ide yang mereka sepakati bersama ini.
Pengambilan
keputusan adalah tahap akhir dimana disini ie tesebut akan dijalankan sesuai
sebagaimana mestinya.
Dalam
organisasi terdapat pula hambatan-hambatan yang dapat mempengaruhi berjalannya
suatu komunikasi tersebut. Banyaknya hal yang dapat menghambat untuk terjadinya
suatu komunikasi yang efektif. Menurut Leonard R.S dan George Strauss dalam
StonerJAmes, A.F dan Charles Wankel sebagaimana yang dikutip oleh herujito
(2001) dan hambatan itu bermacam-macam, yaitu:
a. Mendengar
Dalam hal ini biasanya
kita mendengarkan apa yang ingin kita dengar saja tanpa kita sadari banyak hal
dan informasi yang sebenarnay penting untuk kita dengar. Tetapi hal itu tidak
begitu menarik untuk didengar oleh kita maka dari itu kita sering mengabaikan
hal tersebut, tanpa kita sadari hal tersebut sangatlah penting. Kebanyakan orang
hanya menanggapi apa yang menurut kita menarik tetapi kita mengabaikan apa yang
sebenarnya sutu informasi.
b. Mengabaikan
informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketauhi
Banyak
dari kita mengabaikan suatu informasi yang bertentangan dengan pendapat kita
sendiri, kita lebih memilih dengan pendapat yang kita punya atau cenderung
tidak memperdulikan hal tersebut, sehingga banyak informssi yang dibuang disini
dan hasilnya sia-sia saja.
c. Menilai
sumber
Disini
kita lebih sering menilai informasi tersebut misalnya kita sering mengabaikan
atau bersikap tidak perduli jika yang menyampaikan informasi tersebut adalah
anak kecil. Kita justru lebih mengabaiknnya, padahal tanpa kita sadari
informasi darimana pun sumbernya harus kita pertimbangkan terlebih dahulu ,
bukan langsung menjugje infomasi tersebut hanya karena anak kecil yang
menyampaikan.
d. Persepsi
yang berbeda
Pada
hambatan yang satu ini kalian semua sudah pasti paham bahwa perbedaan pendapat
persepsi yang berbeda antar anggota atau individu sangatlah mungkin terjadi. Seperti
penjelasan yang telah saya jelaskan sebelumnaya. Bahwa perdebatan dalam
komunikasi mungkin terjadi karena perbedaan pendapat dari masing individunya. Dan
dari sini bukan tidak mungkin jika bisa menimbulkan pertengkaran diantara
pengirim berita (komunikator) dan penerima berita (komunikan). Dan jika keadaan
ini terus terjadi maka komunikasi ini tidak bisa berlangsung dengan efektif.
e. Kata
yang bararti lain bagi orang yang berbeda
Maksudnya
kata yang memiliki arti lain bagi orang lain baik yang menerima pesan maupun
yang memberikan pesan. Bisa disebut juga tidak sesuai dengan pemahaman kita. Contoh
kasus seperti ini adalah ia akan dating sebentar lagi, mempunyai arti berbeda
bagi orang yang mendengar atau menanggapi kalimat tersebut, sebentar disini
bisa berarti satu menit, dua menit atau bahkan lebih. Atau juga dengen besok ia
akan datang, arti besok bisa saja lusa atau keesokan harinya , jadi memilii
arti lain dari kata sebenarnya.
f. Sinyal
nonverbal yang tidak konsisten
Dalam
berkomunikasi yang dilihat bukan hanya dari kita menyampaikan pesan saja tetapi
dari cara kita bertingkah laku atau gerak gerik yang kita tunjukan. Contohnya pada
saat kita sedang berkomunikasi dengan lawan bicara kita tetapi kita malah asik
dengan hanphone misalnya atau kita tidak melihat lawan bicara kita sehingga,
lawan bicara kita pun merasa bahwa dia merasa terabaikan. Dengan kita berbicara
dengan lawan bicara kita lalu kita menatap lawan bicara kita , maka lawan
bicara kita pun merasa ia dihargai dengan diperhatian seperti itu. Dan komunikasi
pun dapat berlangsung secara nyaman. Coba bayangkan jika kita sedang berbicara
dengan lawan bicara kita, tetapi lawan bicara kita melah asik dengan handphonenya
apakah kita merasa senang ? jalas tidak justru kita akan merasa jengkel dan
ingin menyudahi saja obrolan yang sudah berlangsunh.
a. Pengaruh
emosional
Pengeruh
emosiaonal ini sangatlah berpengaruh karena apabila dala keadaan marah , maka
seseorang akan sulit untuk menerima informasi, yang ada hanya amarah yang
dirasakan oleh si penerima berita tersebut. Dan justru bisa saja kita yang kena
imbas dari rasa kesal dan amarahnya. Dan yang terjadi hanya kekesalan diantara
kedua belah pihak, karena yang satu merasa dia tidak bersalah hanya karena
menyampaikan informasi dan yang satunya merasa jengkel dengan informasi
tersebut.
b. Gangguan
Gangguan ini bisa
berupa suara yang bising pada saat berkomunikasi, jarak yang jauh danlain
sebgainya. Biasanya pada saat kita berkomunikasi dengan seseorang di tempat
yang bising atau tiba-tiba suasananya menjadi bising maka kita kan merasa kesal
karena selain mengganggu itu akan menghambat kita berkomunikasi secara efektif,
karena pada saat kita berkomunikasi kita harus mengulang apa yang tadi kita
sudah bicarakan sebelumnya. Dan itu akan memperlamban proses komunikasi
tersebut.
Itu lah pengertian
komunikasi, unsur-unsur komunikasi, bagaimana menyalurkan ide dan hambatan pada
komunikasi menurut saya. Kurang lebihnya saya mohon dimaklumi karena saya juga
dalam proses pembelajaraan.
sumber :http://www.gunadarma.ac.id/
http://baak.gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar