Senin, 17 November 2014

PENGERTIAN KOMUNIKASI


Pengertian Komunikasi

Apa itu Komunikasi ?

Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian,  kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Menurut  Webster New Collogiate Dictionary  dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”. 
Onong Uchjana Effendy
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.


Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
William J. Seller
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Unsur-unsur komunikasi
1. Sumber
2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel/ Saluran
5. Komunikasi
6. Efek
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1. Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
2. Komunikator
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
> Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
> Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
> Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
3. Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
4. Channel/ Saluran
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
5. Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu
1) personal
2) kelompok, dan
3) massa
Dari segi sasarannya, komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa.
6. Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil.
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
a. Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
- pengumpulan fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi
b. Prosedur mencapai effect yang dikehendaki menurut Wilbur Schraam, yaitu:
- Attention (perhatian)
- Interest (Kepentingan)
- Desire (Keinginan)
- Decision (Keputusan)
- Action (Tindakan)
Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi?
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Ide (gagasan) => Si Sender
  2. Perumusan
    Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
  3. Penyaluran (Transmitting)
    Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
  4. Tindakan
    Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
  5. Pengertian
    Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
  6. Penerimaan
    Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
Hambatan –hambatan komunikasi
Banyak hal yang bisa menghambat untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Mendengar, biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber, kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda, komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda, kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten, gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi, pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan, gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang dapat menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. dari anekdot tadi dapat kita lihat bahwa kata “nyanyi” di artikan berbeda antara si nenek dengan si cucu.  Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti sebenarnya, sedangkan si cucu, -karena telah biasa menggunakan kata nyanyi untuk buang air kecil-, mengartikan “nyanyi” sebagai buang air kecil.
Semoga kita bisa meminimalisir hambatan-hambatan tersebut, sehingga komunikasi yang efektif bisa terjadi.
Klasifikasi komunikasi dalam organisasi
1.      Dari segi sifatnya :
a.         Komunikasi lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
b.      Komunikasi tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
c.       Komunikasi VERBAL
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu  fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
d.      Komunikasi NONVERBAL
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi “tidak menggunakan kata” dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah  sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
2.      Dari segi arahnya :
a.       Komunikasi ke bawah.
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk  instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
b.      Komunikasi ke atas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke  bawah, komunikasike atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi.  Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
c.       Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga  komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian.  Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
d.      Komunikasi diagonal
situasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
3.      Menurut Lawannya :
a.       Komunikasi Satu Lawan Satu : berbicara dengan lawan bicaras yang sama
banyaknya. Contoh:berbicara melalui telepon
b.      Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)‏ : berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Contoh: introgasi maling dengan kelompok hansip.
c.       Kelompok Lawan Kelompok : berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Contoh: debat partai politik.
lalu dibawah ini beberapa pengertian atau pandangan tentang komunikasi melalui buku yang telah saya rangkum:
Kata komunikasi menurut Onong Uchjana Effendi (1992: 3), yaitu berasal dari perkataan bahasa latin: communication yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Dengan demikian maka secara garis besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsure-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Sementara itu, proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer infomasi” atau pesan-pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi tersebut adalah tercapainya saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak. Sebelum pesan-pesan tersebut dikirim kepada komunikan, komunikator memberikan makna-makna dalam pesan tersebut (decode) yang kemudian ditangkap oleh kamunikan dan diberikan makna sesuai dengan konsep yang dimilikinya (encode).
            Melalui transfer informasi/pesan-pesan tersebut terdapat proses interpretasi, yaitu peng-encode-an pesan ter-decode oleh komunikan dengan berbagai prespektif yang didasari dari pengalaman yang dialami (field of experience) dan kerangka referensinya (frame of experience) (lihat lampiran 3).kemudian pihak komunikan akan memberikan reaksi atau umpan balik (feedback), baik tanggapan bersifat positif maupun negative kepada pihak komunikator. Adapun pembahasan selanjutnya adalah mengenai komunikasi antar manusia (human communication), komunikasi social (social communication), dan komunikasi bisnis (business communication) dalam cakupan aktivitas kehumanan/PR.
            Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasive, edukatif, dan informative. Sebab tanpa komunikasi maka tidak adanya proses interaksi: saling tukar ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan persuasi, informasi dan lain sebagainya. Proses penyampaian informasi/pesan tersebut pada umumnya berlangsung dengan melalui suatu media komunikasi, khususnya bahasa percakapan yang mengandung makna yang dapat dimengerti atau dalam lambing yang sama. Pengertian pemakaian bahasa dapat bersifat kongkret atau abstrak.
            Bila dikaitkan dengan kegiatan Public Relations, maka sarana komunikasi tersebut adalah hal yang sangan penting dalam penyampaian pesan-pesan (massage) demi tercapainya tujuan, dan pengertian bersama dengan public, khalayak sasarannya. Newson and Siefried, (1981) mengungkapkan pentingnya peranan komunikasi dalam kegiatan PR/Humas, “finally and most important of all, (The Public Relations officer must be an expert in communication aspects)”. Akhirnya dan yang terpenting dari semua, seorang pejabat Humas haruslah seseorang yang ahli dalam aspek komunikasi.
            Dari pernyataan tersebut diatas, hal ini jelas bahwa praktisi Humas/PR mutlak mempunyai keterampilan dalam menguasai aspek dan teknis komunikasi, atau unsure-unsur pokok dalam proses komunikasi, yaitu sebagai berikut.
·         Source, yaitu individu atau pejabat Humas yang berinisiatif sebagai sumber atau untuk menyampaikan pesan-pesannya.
·         Message, suatu gagasan, dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan, emosi dan lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan).
·         Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.
·         Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, dapat berakibat positif maupun negative tergantung dari tanggapan, persepsi, dan opini dari hasil komunikasi tersebut.

Menurut Robert D.Ros (1977:15), bahwa komunikasi merupakan alat yang penting dalam fungsi public relations. Public mengakui dan menghargai suatu kinerja yang baik dalam kegiatan komunikasi secara efektif dan sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk menarik perhatian public serta tujuan penting yang lainnya dari fungsi public relations. (communication is an important tool of the public relations function. Public recognition and acknowledgment of performance require communication to effectively bring the good performance to attention of the public, which is another very important pupose of the public relations function).

A.   Eksistensi komunikasi antarpribadi
Manusia adalah makhluk yang berkomunikasi. Melewati proses komunikasilah yang menjadikan manusia sebagai manusia. Komunikasi menjadikan dasar pemaknaan dalam hubungan manusia, melalui komunikasi pula manusia memanusiakan manusia lainnya, oleh karena itu pada intinya komunikasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pangaruh tertentu , dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik (DeVito, 1997:23).
Objek materiil dalam ilmu komunikasi ialah perilaku manusia, yang dapat merangkum perilaku individu, kelompok dan masyarakat. Sedangkan objek formalnya ialah situasi komunikasi yang mengarah pada perubahan social termasuk perubahan pikiran, perasaan, sikap dan perilaku individu, kelompok, masyarakat dan pengaturan kelembagaan.
1.3 DEFINISI KOMUNIKASI
            Walaupun istilah “komunikasi” sudah sangat akrab ditelinga namun membuat definisi mengenai komunikasi ternyata tidaklah semudah yang dipikirkan. Stephen Littlejohn mengatakan: communication is difficult to define. The world is abstract and like most terms, posses numerous meanings (komunikasi sulit untuk didefinisikan, kata “komunikasi” bersifat abstrak, seperti kebanyakan istilah, memiliki banyak arti).
            Kesulitan dalam mendefinisikan kata “komunikasi”, baik bagi kepentingan akademis maupun penelitian, disebabkan kata kerja to communicate (berkomunikasi) sudah sangat mapan sebagai kosakata yang sangat umum dan karenanya tidak mudah ditangkap maknanya untuk keperluan ilmiah. Kata komunikasi menjadi salah satu kata yang paling sering digunakan dalam percakapan baik dalam bahasa inggris maupun bahasa Indonesia. Para ahli telah melakukan berbagai upaya untuk mendefinisikan komunikasi, namun membangun suatu definisi tunggal mengenai komunikasi terbukti tidak mungkin dilakukan dan mungkin juga tidak terlalu bermanfaat.
            Frank Dance (1970) melakukan terobosan penting dalam upayanya memberikan klarifikasi terhadap pengertian komunikasi. Ia mengklarifikasi teori komunikasi yang banyak itu berdasarkan sifat-sifatnya. Dance mengajukan sejumlah elemen dasar yang digunakan untuk membedakan komunikasi. Ia menemukan tiga hal yang disebutnya dengan “diferensiasi konseptual kritis” (criti-cal conceptual differentiation) yang membentuk dimensi dasar teori komunikasi yang terdiri atas: 1) dimensi level observasi; 2) dimensi kesengajaan; dan 3) dimensi penilaian normative.
1.      Level Observasi
Dimensi pertama adalah level observasi (level of observation). Menurutnya beberapa definisi mengenai komunikasi bersifat sangat luas (inclusive) sementara definisi lainnya bersifat terbatas. Misalnya, definisi komunikasi yang manyatakan komunikasi adalah the process that links discontinuous parts of the living world to one another (proses hidup satu sama lainya) dinilai sebagai definisi yang terlalu umum atau luas. Sebaliknya definisi yang menyatakan, communication as the means of sending military message, orders etc, as by telephone, telegraph, radia, and countries (komunikasi adalah alat untuk mengirim pesan militer, perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio dan kurir) sebagai terlalu sempit.
2.      Kesengajaan
Dimensi kedua adalah intentionality atau kesengajaan. Sebagian definisi mengenai komunikasi yang dikemukakan para ahli hanya memasukkan faktor pengiriman dan penerimaan pesan yang memiliki kesengajaan atau maksud tertentu (purposeful); sementara definisi lain tidak memasukkan batasan ini. Definisi berikut ini merupakan contoh definisi yang memasukkan faktor kesengajaan atau maksud tertentu misalnya: komunikasi adalah those situations in which a source transmits a message to a receiver with conscious intent to affect the latter’s behaviors (situasi dimana sumber mengirim pesan kepada penerima dengan sengaja untuk mengetahui tingkah laku penerima). Adapun definisi yang tidak memerlukan kesengajaan atau maksud tertentu misalnya: it is a process that makes common to two or several what was the monopoly of one or some, (komunikasi adalah proses yang membuat dua atau beberapa orang memahami apa yang menjadi monopoli satu atau beberapa orang lainnya).
3.      Penilaian Normatif
Dimensi ketiga adalah penilaian normative (normative judgement). Sebagian definisi mengenai komunikasi memasukkan pernyataan keberhasilan atau keakuratan (accuracy), sedangkan definisi lainnya tidak memiliki penilaian implicit semacam itu. Definisi berikut ini, misalnya, menganggap proses komunikasi selalu berakhir dengan kesuksesan. Misalnya: communication is the verbal interchange of a thought or idea, (komunikasi adalah pertukaran verbal dari pemikiran dan gagasan). Asumsi dari definisi ini adalah pemikiran atau gagasan itu selalu berhasil dipertukarkan. Definisi lainya, sebaliknya, tidak menilai apakah hasil komunikasi itu akan berhasil atau tidak. Misalnya communication is the transmission of information.disini terjadi pengiriman informasi, namun pengiriman itu tidak harus berhasil (diterima atau dipahami).

B.   KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Menurut Katz & Robert Kahn, dua ahli psikologi social dari Pusat Riset Survey Universitas Michigan, komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama dari suatu system social atau organisasi. Jadi komunikasi sebagai suatu “proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain. Dan satu-satunya cara mengelola aktivasi dalam suatu organisasi adalah melalui proses komunikasi”.
            Menurut M.T. Myers & G.E. Myers, dalam bukunya Management of Communication (diterjemahkan oleh A. Hasymi Ali, diterbitkan oleh Bahana Aksa, Jakarta, 1987), komunikasi memungkinkan seseorang untuk mengoordinasikan suatu kegiatan kepada orang lain utnuk menacapai tujuan bersama. Akan tetapi komunikasi tidak hanya sekedar penyampaian informasi/pesan dan pentransferan makna saja. Komunikasi mengandung arti suatu proses transaksional, yaitu komunikasi yang dilakukan seseorang dengan pihak lainnya dalam upaya-upaya mempetukarkan suatu symbol/lambing, dan membentuk suatu makna serta mengembangkan harapan-harapannya.
HAMBATAN PERSEPSI
Hambatan persepsi terutama terjadi dalam proses pembentukan pesepsi, yaitu:
1.      Berdasarkan teori implicit personality, hambatan persepsi bersumber dari;
a.       Kecenderungan individu untuk mengembangkan pribadi yang terpisah, jadi individu mau tampil beda sehingga dia juga mempersepsi sesuatu secara berbeda pula (contoh: perceraian itu hal biasa, selingkuh bukan hal yang baru).
b.      Individu menerima konfirmasi yang tidak tepat (contoh: ada yang membayangkan bahwa teman bicara itu jujur sehingga dia membiarkan uangnya berserakan di meja, ternyata kemudian uangnya hilang.
2.      Self-fulfilling, individu mempersepsi sesuatu karena dipengaruhi oleh faktor tertentu yang tidak dia duga sebelumnya, akibatnya individu tidak dapat meramalkan persepsinya sehingga dia bertindak tidak sesuai dengan kebiasaan. Keadaan ini akan mempengaruhi persepsi individu terhadap orang lain karena individu mengalami distorsi realitas dan situasi (contoh 1b diatas).
3.      Perceptual accentuatuion, hambatan persepsi karena individu berada dalam situasi:
a.       Dia mencari apa yang tidak ada (sia-sia atau percuma mencari sinyal disuatu desa yang sangat jauh dari antena telkomsel).
b.      Dia tidak melihat apa yang dia sedang cari (apa yang dia cari memang tidak ada).
c.       Dia mengalami kesulitan menyaring informasi yang hampir semuanya mirip.
d.      Dia selalu memproyeksi orang lain engan atribusi negative.
e.       Dia mengalami distorsi dari memori sehingga tidak dapat “mengeluarkan” informasi yang dia pernah simpan.
4.      Primacy-recency, hambatan persepsi ini terjadi karena individu terlalu terbuai dengan kesan pertama tentang objek yang dia persepsikan (misalnya terlalu besar, terlalu buruk, dan tidak cantik).
5.      Consistency, hambatan persepsi ini terjadi karena individu mengharapkan segala sesuatu bersifat konsisten, namun yang dia hadapi adalah situasi inkonsistensi antara apa yang dia pikirkan (kognitif)n dan perilaku (behavior) sehingga:
a.       Dia mengabaikan atau membelokkan persepsi dan perilakunya.
b.      Dia hanya melihat hal-hal yang positif saja.
c.       Dia hanya melihat hal-hal yang negative saja.
6.      Stereotyping, hambatan persepsi ini terjadi karena individu dipengaruhi oleh storeotip (positif maupun negative) terhadap orang lain yang kebetulan menjadi anggota suatu kelompok tertentu, akibatnya persepsinya terhadap orang lain;
a.       Mempunyai kualitas tertentu (terlalu baik atau buruk).
b.      Dia mengabaikan keunikan karakteristik orang lain dari kelompok tertentu.
7.      Attribution, hambatan persepsi terletak pada atribusi dimana individu gagal membentuk atau membangun atribusi dari objek yang dipersepsi, misalnya gagal mencirikan atribut-atribut dari komuniakan:
a.       Consensus > compare to others, what people do and why:
·         Persepsi individu tergantung karena dia tidak berhasil membangun semacam consensus ketika membangun apa yang orang lain lakukan dengan apa yang dia lakukan. Contoh, “mengapa panara bisa lulus cumlaude tetapi saya tidak bisa?”
·         Persepsi individu tergantung karena dia tidak dapat membandingkan aneka sebab yang membuat panara lulus cumlaude sedangkan saya lulus dengan kategori “cukup”.
b.      Consistency > compare to similar situations: persepsi individu tidak konsisten membandingkan perilakunya dengan perilaku orang lain dalam suatu situasi yang sama (mangapa panara bisa lulus cumlaude dan saya hanya lulus “cukup”, padahal kamu berdua indekos di tempat kos yang sama?).
c.       Distinctiveness > compare to different situatuins: individu tidak dapat memisahkan perilakunya dengan perilaku orang lain terhadap objek persepsi dalam situasi yang berbeda (bagaimana mungkin panara bisa lulus cumlaude padahal dia lebih miskin dari saya!).
Catatan: TEORI ATRIBUSI –pokok utama teori ini adalah orang cenderung berusaha untuk mencari dasar penjelasan tentang sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa berdasarkan atribut-atribut dari objek yang dipersepsi. (Haider, 1958). Weiner dkk. (1972) menggolongkan tiga dimensi atribusi:
1.      Locus: tingkat keberadaan suatu kasus yang berada didalam diri individu atau di luar individu.
2.      Controllability: tingkat kemungkinan individu untuk mengontrol dan mengatasi kasus tersebut.
3.      Stability: tingkat keadaan dimana kasus itu dapat berubah/dinamis.

Ini beberapa buku tentang komunikasi:







Analisa menurut saya adalah:
Menurut saya Komunikasi adalah cara yang kita pergunakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan bentuk penyampaian pesan atau bisa disebut berbicara dengan dua orang atau lebih. Dimana salah satunya adalah orang yang menyampaikan pesan (komunikator) dan yang satunya penerima pesan(komunikan) dan dari situ terjadilah respon dari si komunikan dan bisa kita sebut dengan komunikasi.
Dalam komunikasi dapat terjadi suatu penyampaian pendapat, ide dan gagasan. Karena manusia tidak bisa tanpa komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita menggunakan komunikasi untuk bisa berbagi atau sekedar berbicara kepada orang lain/lawan bicara kita. Bahkan dari jaman dahulu pun orang-orangnya pun menggunakan komunikasi untuk saling berbicara satu sama lain. Coba bayangkan jika tidak ada komunikasi dalam keseharian kita. Bagaimana orang tersebut menyampaikan pesan ke individu atau ke kelompok yang satunya, pasti akan sangat sulit. Apalagi di jaman yang sudah sangat maju seperti sekarang ini kita sangat dimudahkan dalam berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh dari tempat kita berada. Kita bisa saling bertukar informasi satu sama lain dengan orang-orang diluar sana dengan mudahnya. Apa lagi sekarang sudah banyak media social yang memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi. Tidak seperti pada jaman dahulu yang jika ingin berkomunikasi dengan teman beda kota dan lain sebagainya, kita harus mengirim surat terlebih dahulu. Kalau sekarang semua serba mudah , cepat dan dengan biaya yang hemat pula kita bisa dapat berkomunikasi. Kita bisa berkomunikasi dengan telephone atau dengan social media seperti facebook, twitter email dan lain sebagainya. Semua dengan cepat, mudah dan murah semua bisa dilakukan dijaman yang sudah modern seperti sekarang ini.
Begitu pesatnya perkembangan diera seperti sekarang ini bahkan untuk berkomunikasi saja sudah sangat canggih. Itu artinya kita tidak dapat meremehkan begitu saja pentingnya komunikasi. Semua yang dilakukan didunia ini melalui komunikasi antar manusianya. Dalam komunikasi sendiri kita juga harus berbahasa yang baik dan sopan. Karena bahasa yang baik dan sopan dapat diterima oleh komunikannya. Dan dengan begitu kita akan mendapat nilai positif dari komunikasi tersebut. Bayangkan jika kita berkomunikasi dengan bahasa yang kasar dan tidak sopan, apa orang tersebut akan senang? Tentu tidak yang ada orang tersebut malah merasa terhina dan marah. Alhasil pertengkaran yang terjadi bukan penyampaian pendapat ide dan gagasan yang menjadi dasar dari komunikasi tersebut. Dalam komunikasi kita bebas menyampaikan apa saja yang kita inginkan tetapi seperti yang tadi saya bilang sebelumnya yaitu dengan bahasa yang sopan dan baik agar komunikan tidak merasa teringgung dengan perkataan yang kita ucapkan.
Dalam komunikasi juga banyak yang menyalah gunakan fungsi dari komunikasi tersebut yaitu mereka berkomunikasi dengan tujuan menggunjing orang lain, menjelek-jelekan orang
lain, merendahkan bahkan memfitnah orang lain. Itu sangat jauh dari fungsi dan tujuan dari komunikasi itu sendiri, tujuan komunikasi adalah untuk menyampaikan berita tetapi berita yang baik yangs esuai dengan keadaan, menyampaikan ide, tetapi ide yang baik pula lalu menyampaikan gagasan, gagasan disini pun harus baik juga karna jika tidak berarti kita telah keluar dari tujuan komunikasi tadi.contoh komunikasi yang tidak baik tadi misalnya:
Pada bergosip yang tidak-tidak dengan orang lain, itu kan merugiakn diri kita dan orang lain, pertama kita merugikan diri sediri dengan bergosip hati kita menjadi kotor cara berfikir kita negative terhadap orang lain, dan yang kedua merugikan orang lain yang digosipkan belum tentu apa yang dikatakan orang tersebut benar adanya bahwa dia seperti ini dan itu, dan jika sudah seperti itu yang nama yang dijelekkan tadi menjadi rusak pandangan orang tentang orang tersebut negative dan lain sebagainya.
            Banyak orang yang salah menggunakan komunikasi dalam sehari-harinya. Tetapi ada juga yang menggunakan komunikasi dengan sesuai aturannya, misalnya:
            Dalam suatu kejadian ada dua orang yang sedang berbincang. Dalam perbincangan tersebut mereka membicarakan perihal bagaimana menjalankan bisnis yag sukses, tips dan trik diberikan oleh salah satu dari mereka dan mereka pun bisa bertukar pengalaman yang meeka punya. Dan dari hasil perbincangan mereka adalah suatu informasi yang suatu saat dapat diterapkan atau digunakan dalam bisnis atau kehidupan sehari-hari seperti biasa.
            Itu dia contoh komunikasi yang seusai dengan tuuan dari komunikasi tadi.
Dalam komunikasi terdapat unsure-unsur seperti sumber, komunikator, pesan, channel/saluran, komunikasi, efek dan faktor-faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi. Saya akan menjelaskan satu persatu dari unsure tersebut.
1.      Sumber
Pada penjelasan sebelumnya sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Dan sumber itu sendiri dapat berupa orang, lembaga, buku , dokumen dan sejenisnya
Saya setuju dengan pendapat tersebut karena yang disebut sumber adalah awal mula atau dasar agar penyampaian pesan itu sendiri sesuai dari yang sudah ada ada nyata. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya tadi. Dan sumber itu sendiri bisa didapat dari orang maksudnya dari orang lain melalui orang lain dan seterusnya. Lembaga, lembaga bisa kita mencari informasi ke suatu lembaga atau badan tertentu untuk mencari informasi yang kita cari, buku, banyak juga yang mencari melalui buku selain mudah buku juga biasanya lengkap. Dan dokumen, bisa melalui berkas atau dokumen sebagainya juga. Bahkan sumber bisa didapat melalui internet yang mudah, efiseien dan efektif dan murah. Mencari diinternet hanya dengan kita mengetikkan nama file yang kita cari maka akan muncul semua hal mengenai yang kita cari tadi dari mulai gambar
suara dan berupa tulisan juga ada. Dengan internet kita sangat dimudah kan dan hasilnya pun cepat.
1.      Komunikator
Komunikator ini sendiri adalah orang yang menyampaikan pesan.
Dalam komunikator ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
a.       Penampilan
Mengapa penampilan ? yaa karena dalam berbicara secara tatap muka atau langsung kita harus memperhatikan penampilan, itu berkaitan dengan lingkungan dan lawn bicara kita nanti. Dalam penampilan kita juga harus memperhatikan tata karma keadaan waktu dan tempat. Jelas tidak mungkin kan kita berbicara dalam keadaan lusuh kucel atau sebagainya yang ada lawan bicara kita merasa tidak nyaman berbicara kepada kita nantinya. Selain itu jika kita berpenampilan rapi maka lawan bicara kita pun akan merasa nyaman dan citra positif pun didapat. Dan biasanya orang akan menilai kepribadian atau karakter kita melalui penampilan. Maka dari itu penampilan pun sangat penting diperhatikan.
b.      Penguasaan masalah
Selain penampilan yang penting ada juga penguasaan masalah. Penguasaan masalah disini adalah komunikator harus paham dan menguasai maslahnya selain topic pembicaraannya. Komunikator dituntut harus paham betul seluruh dari permbicaraan tersebut karena jika tidak maka akan timbul rasa ketidak percayaan komunikan terhadap komunikator itu sendiri dan menghambat jalannya komunikasi selanjutnya. Jika ia saja tidak paham buat apa dilanjutkan pembicaraan yang tidak ada gunanya. Maka dari itu sebelum kita ingin berbicara, bicaralah sepengetahunya kita tidak perlu dibuat-buat agar kita terlihat bisa dan wah padahal dia sendiri tidak paham apa yang sedang ia bicarakan. Alhasil citra negative yang terjadi jika itu terjadi. Ada pepatah mengatakan “tong kosong nyaring bunyinya” yang maksudnya orang yang banyak bicara tetapi sedikit ilmunya, tentu kita tidak mau kan dibilang seperti itu. Maka dari itu cari tahu terlebih dahulu baru lah kita bicara.
c.       Penguasaan bahasa
Dalam berkomunikasa kita harus pandai berbahasa yang baik, pada pembahasaan sebelumnya saya sudah jelaskan sedikit tadi. Jadi dalam kita berkomunikasi tidak sembarangan kita berucap atau berbicara. Dalam komunikasi kita harus tahu bahasa yang baik dan tidak. Karena dengan kita berbahasa yang baik maka akan mudah dipahami oleh komunikan. Dengan penguasaan bahasa yang baik pula akan membantu mempermudah menjelaskan pesan-pesan apa saja yang akan atau ingin kita sampaikan kepada komunikan. Misalnya jika gitu berkomunikasi dengan bahasa yang sulit dimengerti dan dipahami oleh komunikan, apakah komunikasi itu dapat berlangsung ? jelas tidak justru komunikan akan merasa bingung dengan apa yang disampaikan oleh komunikator. Dan komunikan pun tidak dapat berlangsung atau terjadi.


1.      Pesan
Unsur yang ketiga adalah pesan. Setiap komunikasi pasti memiliki pesan , entah penting atau tidak itu tergantung dari si pemberi pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan) itu sendiri. Pesan bersifat inti yang mengarah pada tujuan akhir dari komunikasi. Intinya pada unsur pesan ini si komunikator memberikan hal yang lebih penting dari percakapan sebelumnya bisa dibilang klimaksnya. Misalnya:
Ada dua orang yang saling bertemu lalu salah satu diantaranya menyapa dan begitu juga oleh lawan bicaranya pun pasti akan merespon orang tersebut. Disaat mereka saling menyapa ada niat lain dari seorang yang satunya untuk menyampaikan pesan entah pesan apapun itu. Yang terpenting yang satunya telah mendapat pesan tersebut. Dan biasanya suatu pesan bersifat penting, karena didalamnya terdapat unsur informasi untuk si penerima pesan (komunikan).
2.      Channel / Saluran
Maksudnya adalah berupa channel atau saluran penyampaian pesan, contohnya bisa kita sebut juga media. Media komunikasi disini dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu : media umum dam media massa. Media umum adalah media yang umum digunakan dan dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya media radio, telephone juga bisa dikategorikan media umum karena dapat digunakan oleh siapapun. Sedangkan media massa adalah media yang digunkan untuk komunikasi massa, contohnya televisi. Kenapa televisi ? karena televisi adalah media penyampaian pesan untuk siapa saya bisa dikatakan orang umum, oleh khalayak ramai. Contohnya di televisi terdapat suatu berita tentang Negara Indonesia ini. Kita sebagai warga Negara Indonesia pasti ingin tahu perkembangan Negara ini tentunya. Melalui televisi kita bisa tahu semua perkembangan yang ada di dunia ini dengan mudahnya dan cepat pula.
3.      Komunikasi
Komunikasi ini adalah pokoknya. Mengapa demikian ? karena jika tidak ada komunikasi bagaimana orang-orang saling berinteraksi satu sama lain, pasti akan sangat sulit. Dan dalam komunikasi sendiri dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu: personal, kelompok, dan terakhir massa.
Maksud dari personal adalah komunikasi yang terjadi secara personal atau perorangan. Misalnya dalam komunikasi tersebut terdapat dua orang yang sedang komunikasi atau berbincang. Maka komunikasi tersebut dapat dikatakan komunikasi personal. Dan biasanya komunikasi macam ini bersifat pribadi atau rahasia karena hanya mereka saja yang tahu pembicaraan itu. Dan biasanya hanya sekedar pembicaraan biasa juga.

Lalu ada komunikasi kelompok. Maksud dari komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi antara 2 orang atau lebih dan biasanya terdiri dari banyak orang yang terlibat didalamnya. Dalam kelompok semacam ini biasanya membahas mengenai suatu organisasi atau bisa dibilang rapat. Karena melibatkan lebih dari dua orang didalamnya. Contoh komunikasi kelompok ini adalah rapat, diskusi, dll yang memiliki banyak anggota didalamnya. Tetapi komunikasi macam ini terkadang muncul perselisihan perbedaan pendapat antara anggota lain dan satunya. Maka dari itu harus diselalu kompak dalam melakukan sesuatu.
Komunikasi massa ialah komunikasi yang melibatkan banyak massa didalamnya, lebih dari komunikasi kelompok. Biasanya mengajak orang yang terlibat dalam komunikasi ini untuk melakukan sesuatu. Contoh demo dan lain sebagainya.
1.      Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jadi efek ini adalah sesuatu yang muncul ketika kita berkomunikasi. Dalam suatu kejadian pasti ada sebab dan akibat , nah efek yang disini dimaksudnya adalah akibat yang timbul dari adanya komunikasi yang terjadi atau sedang berlangsung. Dalam kita berkomunikasi ada yang langsung menunjukan respon sikap atau tindaka bisa juga ucapan, dan ada yang tidak menampakkan apa-apa selain diam. Jika dalam suatu komunikasi si komunikan merespon atau bersikap dan bertingkah sesuai maka dapat dikatakan komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan berhasil. Sebagai contoh: misalnya pada suatu toko pakaian terdapat pelayan dan konsumen. Pada saat si konsumen bertanya-tanya mengenai pakaian yang dilihatnya, si pelayan menjelaskan dan tanpa disadari si pelayan menawarkan dan menyuruh untuk membeli pakaian lain dengan bahan yang lebih bagus dan sebagainya. Lalu si pembeli merasa ada dorongan dan keyakinan dari si pelayan tersebut maka ia pun membeli pakaian yang tadi si pelayan berikan.
2.      Faktor-faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
Dalam komunikasi ada beberapa faktor-faktor yang harus diperhatikan, diantaranya adalah :
a.       Dalam komunikasi itu sendiri terdapat empat tahapan proses. Dan menurut Cutlip dan Center , adalah:
·         Pengumpulan fakta
·         Perencanaan
·         Komunikasi
·         Evaluasi
 
-          Pengumpulan data, pada tahap ini kita disuruh untuk mengumpulkan data yang akan kita sampaikan, apa saja yang harus dan tidak harus ada nanti ketika kita akan melakukan komunikasi. Agar pada saat kita berkomunikasi tidak terjadi salah paham.
-          Perencanaan, kemudian jika kita telah melakukan pengumpulan data selanjutnya kita akan ke tahap perencanaan. Dimana disini kita merancang bangaimana suatu pesan tersebut dapat tersampaikan dengan sesuai yang kita inginkan dan sesuai dengan data yang ada.
-          Komunikasi, dan pada tahap ini kita diharuskan untuk berkomunikasi secara keseluruhan apa yang kita dapat dari pengambilan data dan perencanaan tadi.
-          Dan terakhir adalah evaluasi, yaitu kita menilai kembaali atau mengoreksi kembali apa yang tadi sudah disampaikan pada tahap komunikasi. Agar kita dapat belajar lagi dari apa yang sudah kita sampaikan tadi.
a.       Dan selanjutnya prosedur mencapai effect yang dikenhendaki menurut Wilbur Schraam, yaitu:
-          Attention (perhatian) maksudnya adalah komunikator mendapat perhatian dari komunikan. Misalnya pada saat komunkator berbicara maka komunikan memperhatikan apa yang dibicarakan dan disampaikan oleh komunikator.
-          Interest (kepentingan) kepentingan disini adalah kepentingan komunikan untuk dapat memberikan pendapat dari apa yang sudah disampaikan komunikator.
-          Desire (keinginan) yaitu ada niat untuk melakukan apa yang disampaikan oleh si komunikator tadi. Dan ingin mewujudkannya secara nyata.
-          Decision (keputusan) tahap ini bukan merupakan tahap terakhir dalam proses komunkasi tetapi tahap ini juga sangat penting karena di tahap ini komunikan akan menimbang lagi atas pesan yang disampaikan komunikator tadi, apakah iya atau tidak.
-          Action (tindakan) dan ini lah tahap terakhir dalam proses komunikasi yaitu tindakan dari si penerima pesan (komunikan) dimana ia akan melakukan suatu tindakan dari apa yang sudah disampaikan tadi oleh komunikator.
Pada proses ini memang sangat rumit dan butuh meyakinkan penerima pesan (komunikan) agak melakukan tindakan yang diinginkan oleh si pemberi pesan (komunikator) terebut. Bukan tidak mungkin jika komunikan akan berubah pikiran dan justru menolak apa yang tadi disampaikan dan akan berontak. Tetapi dengan meyakinkan penerima pesan (komunikan) secara pendekatan yang lembut dan tidak tergesa-gesa maka penerima pesan pun akan setuju dengan apa yang disampaikan. Yang terpenting harus sabar dalam manangani hal yang berhubungan dengan manusia. Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki cara berfikir dan cara pandang yang berbeda pula setiap perkepalanya. Maka dari itu diperlukan kesabaran yang sangat ekstra.
Dalam komunikasi tadi kita telah membahas tentang pengertian unsur dan tadi proses komunikasi. Dan kali ini kita akan membahas bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi.

Dalam komunikasi itu sendiri sangant penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang dapat berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain dan dapat pula saling bertukar pikiran satu sama lain dan bisa menambah wawasan bagi seseorang tersebut dalam kesehariannya. Menyalurkan ide dalam berkomunikasi banyak contohnya, misalnya dalam suatu perusahaan terdapat atasan dan bawahan yang dari mereka memiliki ide untuk memajukan perusahaan tersebut, otomatis mereka perlu berkomunikasi untuk menyampaikan apa yang bisa mereka lakukan untuk memajukan perusahaan tersebut.
      Dalam menyalurkan ide tersebut harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Ide-ide yang diberikan pun tidak langsung di jalankan begitu saja tanpa adanya pemahaman baik dan buruknya dan dampak apa yang akan terjadi jika ide tersebut dijalankan. Semua itu melalui proses terlebih dahulu diseleksi yang mana yang terbaik untuk kedepannya, dan mana yang akan diambil nantinya dan yang akan dijalankan oleh organisasi tersebut agar tidak terjadi kerugian atau penyesalan setelah pengambilan keputusan tersebut.
      Dalam komunikasi pun terdapat tahap-tahapan yang kadang tidak begitu mudah, tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Ide (gagasan) atau bisa dibilang si sender
Ide ini berupa solusi apa yang akan digunakan. Setiap orang pasti memiliki ide yang berbeda-beda tentunya dalam setiap menyikapi sebuah masalah ataupun keadaan tergantung bagaimana ia memandang hal tersebut secara dewasa dan matang. Ide itu bersifat luas karena orang tersebut dituntut untuk berimajinasi dan berkreasi dengan pikirannya untuk menciptakan suatu hasil yang nantinya dapat dipakai dalam kehidupannya. Untuk itu jika ide tersebut berhasil maka sangatlah berharga suatu ide tersebut.
b.      Perumusan
Nah disini ide itu dikembangkan lagi dalam bentuk kata-kata, misalnya dalam penyampaian ide ini melalui diskusi atau rapat. Disitu ide yang kita punya bisa disampaikan dan bisa dituangkan dalam bentuk apapun. Disini dibutuhkan untuk kita pandai berkomunikasi atau berpendapat manyampaikan ide yang kita miliki, karena disini yang menjadi tujuan kita adalah untuk meyakinkan atasan atau orang lain untuk meyakini atau percaya pada ide yang kita sampaikan.
c.       Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran disini adalah penyaluran ide tersebut melalui komunikan atau si penerima pesan itu tadi. Ide yang dimiliki akan dibawa kemana, akan diproses seperti apa disini lah fungsi penyaluran itu dibuat. Bentuk penyaluran ini sendiri adalah bisa berupa lisan, tertulis atau mempergunakan symbol atau isyarat dan lain sebagainya. Ide tersebut dibentuk menjadi
sebuah data dan akan diproses untuk ditindak lanjuti apakah ide tersebut layak digunakan atau masih ada yang kurang dari ide yang disampaikan. Bisa juga disini kita menyaring ide tersebut agar sempurna hasilnya.
a.       Tindakan
Pada tahapan ini mulailah suatu pekerja mulai melakukan tindakan, misalnya ia melakukan atau menjalankan perintah tersebut. Bisa juga dalam tindakan ini bagaimana suatu perintah-perintah dilaksanakan atau dijalankan.
b.      Pengerian
Dan dalam pengertian disini kata-kata si sender (pengirim berita) yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver (penerima berita). Jadi dalam perumusan tadi diubah menjadi ide si penerima berita (receiver) yang bisa saja disampaikan oleh si penerima berita ke orang lain.
c.       Penerimaan
Dan pada tahapan ini ada yang disebut penerimaan, yaitu dimana si penangkap berita menerima berita dari si penerima berita (receiver). Dari sini ide tersebut bisa diolah lagi dan dikembangkan lagi oleh si penangkap berita. Ia menerima ide dan memilah apakan ide tersebut layak atau tidak untuk dijalankan dalam oranisasinya.
Dalam membina kerja sama dengan kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina jalannya koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah jalannya organisasi sesuai dengan tujuan awal organisasi tersebut.
Memang dalam mencapai koordinasi kerjasama dalam sebuah organisasi semacam ini sangatlah penting suatu komunikasi yang efektif dan efisien mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dan suatu keputusan adalah suatu hal yang terpenting dimana disinilah ide itu akan dijalankan dan disinilah para pelaku komunikasi membutuhkan kerjasama yang sangat kuat dan saling membantu satu sama lain , mereka harus kompak dalam menjalankan ide yang mereka sepakati bersama ini.
Pengambilan keputusan adalah tahap akhir dimana disini ie tesebut akan dijalankan sesuai sebagaimana mestinya.
Dalam organisasi terdapat pula hambatan-hambatan yang dapat mempengaruhi berjalannya suatu komunikasi tersebut. Banyaknya hal yang dapat menghambat untuk terjadinya suatu komunikasi yang efektif. Menurut Leonard R.S dan George Strauss dalam StonerJAmes, A.F dan Charles Wankel sebagaimana yang dikutip oleh herujito (2001) dan hambatan itu bermacam-macam, yaitu:

a.       Mendengar
Dalam hal ini biasanya kita mendengarkan apa yang ingin kita dengar saja tanpa kita sadari banyak hal dan informasi yang sebenarnay penting untuk kita dengar. Tetapi hal itu tidak begitu menarik untuk didengar oleh kita maka dari itu kita sering mengabaikan hal tersebut, tanpa kita sadari hal tersebut sangatlah penting. Kebanyakan orang hanya menanggapi apa yang menurut kita menarik tetapi kita mengabaikan apa yang sebenarnya sutu informasi.
b.      Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketauhi
Banyak dari kita mengabaikan suatu informasi yang bertentangan dengan pendapat kita sendiri, kita lebih memilih dengan pendapat yang kita punya atau cenderung tidak memperdulikan hal tersebut, sehingga banyak informssi yang dibuang disini dan hasilnya sia-sia saja.
c.       Menilai sumber
Disini kita lebih sering menilai informasi tersebut misalnya kita sering mengabaikan atau bersikap tidak perduli jika yang menyampaikan informasi tersebut adalah anak kecil. Kita justru lebih mengabaiknnya, padahal tanpa kita sadari informasi darimana pun sumbernya harus kita pertimbangkan terlebih dahulu , bukan langsung menjugje infomasi tersebut hanya karena anak kecil yang menyampaikan.
d.      Persepsi yang berbeda
Pada hambatan yang satu ini kalian semua sudah pasti paham bahwa perbedaan pendapat persepsi yang berbeda antar anggota atau individu sangatlah mungkin terjadi. Seperti penjelasan yang telah saya jelaskan sebelumnaya. Bahwa perdebatan dalam komunikasi mungkin terjadi karena perbedaan pendapat dari masing individunya. Dan dari sini bukan tidak mungkin jika bisa menimbulkan pertengkaran diantara pengirim berita (komunikator) dan penerima berita (komunikan). Dan jika keadaan ini terus terjadi maka komunikasi ini tidak bisa berlangsung dengan efektif.
e.       Kata yang bararti lain bagi orang yang berbeda
Maksudnya kata yang memiliki arti lain bagi orang lain baik yang menerima pesan maupun yang memberikan pesan. Bisa disebut juga tidak sesuai dengan pemahaman kita. Contoh kasus seperti ini adalah ia akan dating sebentar lagi, mempunyai arti berbeda bagi orang yang mendengar atau menanggapi kalimat tersebut, sebentar disini bisa berarti satu menit, dua menit atau bahkan lebih. Atau juga dengen besok ia akan datang, arti besok bisa saja lusa atau keesokan harinya , jadi memilii arti lain dari kata sebenarnya.
f.       Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
 
Dalam berkomunikasi yang dilihat bukan hanya dari kita menyampaikan pesan saja tetapi dari cara kita bertingkah laku atau gerak gerik yang kita tunjukan. Contohnya pada saat kita sedang berkomunikasi dengan lawan bicara kita tetapi kita malah asik dengan hanphone misalnya atau kita tidak melihat lawan bicara kita sehingga, lawan bicara kita pun merasa bahwa dia merasa terabaikan. Dengan kita berbicara dengan lawan bicara kita lalu kita menatap lawan bicara kita , maka lawan bicara kita pun merasa ia dihargai dengan diperhatian seperti itu. Dan komunikasi pun dapat berlangsung secara nyaman. Coba bayangkan jika kita sedang berbicara dengan lawan bicara kita, tetapi lawan bicara kita melah asik dengan handphonenya apakah kita merasa senang ? jalas tidak justru kita akan merasa jengkel dan ingin menyudahi saja obrolan yang sudah berlangsunh.
a.       Pengaruh emosional
Pengeruh emosiaonal ini sangatlah berpengaruh karena apabila dala keadaan marah , maka seseorang akan sulit untuk menerima informasi, yang ada hanya amarah yang dirasakan oleh si penerima berita tersebut. Dan justru bisa saja kita yang kena imbas dari rasa kesal dan amarahnya. Dan yang terjadi hanya kekesalan diantara kedua belah pihak, karena yang satu merasa dia tidak bersalah hanya karena menyampaikan informasi dan yang satunya merasa jengkel dengan informasi tersebut.
b.      Gangguan
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat berkomunikasi, jarak yang jauh danlain sebgainya. Biasanya pada saat kita berkomunikasi dengan seseorang di tempat yang bising atau tiba-tiba suasananya menjadi bising maka kita kan merasa kesal karena selain mengganggu itu akan menghambat kita berkomunikasi secara efektif, karena pada saat kita berkomunikasi kita harus mengulang apa yang tadi kita sudah bicarakan sebelumnya. Dan itu akan memperlamban proses komunikasi tersebut.
Itu lah pengertian komunikasi, unsur-unsur komunikasi, bagaimana menyalurkan ide dan hambatan pada komunikasi menurut saya. Kurang lebihnya saya mohon dimaklumi karena saya juga dalam proses pembelajaraan.

sumber :http://www.gunadarma.ac.id/
http://baak.gunadarma.ac.id/