Minggu, 26 Oktober 2014

CIRI-CIRI, TIPE DAN BENTUK ORGANISASI



Ciri-ciri organisasi
Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.
Pada dasarnya organisasi hanya memiliki 4 ciri-ciri yaitu :
1. Mempunyai Tujuan dan Sasaran untuk dicapai dalam Organisasi.
2. Mempunyai aturan yang harus ditaati oleh anggota dari Organisasi tersebut.
3. Mempunyai pembagian kerja atau bisa disebut juga kerjasama.
4. Ada yang mengkoordinasi tugas dan wewenang
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.     Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2.     Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3.     Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4.     Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1.     Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2.     Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3.     Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

  
Kesimpulan:
Jadi berdasarkan penjelasan diatas bahwa begitu pentingnya cirri-ciri dari organisasi. Karna dengan adanya cirri-ciri tersebut kita bisa membedakan mana yang organisasi dan mana yang bukan organisasi. Berdasarkan penjelasan diatas organisasi memiliki ciri-ciri seperti Adanya komponen ( atasan dan bawahan), kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang), Adanya tujuan, Adanya sasaran, Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaat, Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
Yang dimaksud adanya komonen adalah bahwa setiap organisasi memiliki atasan dan bawahan dan itu sudah pasti. Artinya bawahan ialah ketua atau pemimpin yang biasanya bertugas untuk mengatur bawahannya atau mengatur jalannya suatu organisasi agar berjalan dengan efektif dan efisien. Bawahan disini bertugas menjalankan perintah yang telah diberikan oleh atasanya. Tanpa bawahan organisasi tidak akan bejalan dengan lancer dan sempurnya begitu juga sebaliknya.
Kerja sama (corporative yang berstruktur dari sekelopok orang) jadi setap organisasi itu berkerja secara terstruktur misalya ada ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara, dan seksi-seksi lainnya. Mereka memiliki tanggung jawab masing-masing dalam kedudukannya. Dan mereka harus saling bekerja sama dalam menjalankan tujuan tersebut. Dan mereka harus menjadi tim yang solid agar tujuan tersebut dapat diraih dengan hasil yang maksimal.
Adanya tujuan, pasti setiap organisasi memiliki tujuannya masing-masing. Yang jelas tujuan tersebut kearah yang positif tentunya. Dan itu sudah pasti karna tujuannya dibuat organisasi adalah untuk wadah 2 orang atau lebih yang memiliki visi misi yang sama dan bermaksud untuk mewujudkan visi misi tersebut.
Adanya sasaran, maksudnya sasaran adalah apa yang ingin di tuju oleh organisasi tersebut agar tujuan mereka dapat terwujud. Pastinya akan ada perhitungan pembicaaraan dengan anggota lain jalan mana dahulu yang ingin dilewati agar bisa mencapai tujuan tadi.
Adanya keterikatan format dan tat tertib yang harus ditaati, sebelum dibuat suatu organisasi pastinya para anggotanya akan membuat peraturan-peraturan yang tidak boleh dilanggar oleh seluruh anggotanya. Itu bertujuan agar organisasi tersebut tetap pada misinya mereka dan tidak keluar dari jalur tujuan mereka. Dan disini pemimpin harus tegas dalam menanganinya.
Adanya pendelegasian wewenang dan koordinsasi tugas-tugas maksudnya ada yang mengatur dan memiliki wewenang penuh atas semua aktifitas organisasi tersebut dan mengkoordinir tugas-tugas dari anggotanya, agar berjalan sesuai kdudukannya. Disilah fungsi ketua atau pemimpin mereka akan mengatur anggota lainnya untuk menjalankan suatu tugas.

Itulah cirri-ciri dari organisasi umumnya yang dimiliki setiap organisai. Adapun menurut para ahli seperti Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.     Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya. Ciri-ciri ini umum ada pada setiap organisai kebanyakan untuk mencapai tujuannya.
2.     Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut. Yang dimaksud disini adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan untuk mengatur para anggotanya agar bekerja sesuai bagiannya masing-masing.
3.     Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”. Banyaknya anggota yang berada ditingkat bawah daripada tingkat atas.
4.     Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. Jadi orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut tidak berpengaruh dalam organisasi tersebut.
Itulah cirri-ciri organisasi menurut beberapa ahli. Adapun cirri lain ialah:
1.     Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Setiap organisasi pasti memiliki tujuan dan pastinya hal itu yang akan diutamakan. Dan pastinya dalam mencapai tujuan tersebut haruslah melalui pertimbangan dari anggota-anggota lainya untuk disepakati bersama.
2.     Memiliki identitas yang jelas. Setiap organisasi harus memiliki identitas yang jelas, karena dengan cara itulah suatu organisasi dapat cepat dikenal oleh seluruh masyarakat. Dan identitas itu sendiri berkaitan dengan keanggotaannya, tujuan dibuatnya, strategi apa yang digunakan, pencapaian apa saja yang telah didapat dll.
3.     Keanggotaan formal, status dan peran. Para anggota organisasi ini telah memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing yang telah disepakati oleh anggota itu sendiri dan yang lainnya. 

Tipe dan Bentuk-Bentuk Organisasi

Macam-macam Organisasi

A. ORGANISASI NIAGA
Organisasi Niaga Adalah Suatu organisasi yang sifatnya untuk mencapai suatu keuntungan. Organisasi ini sering kita temui dalam kehidupan yang berbasis globalisasi saat ini, dengan faktor ekonomi yang semakin berkembang menjadikan Organisasi Niaga semakin pesat pula.
Adapun Macam-Macam Organisasi Niaga Antara Lain:
1.Perseroan Terbatas (PT)
2.Perseroan Komanditer (CV)
3.Firma (FA)
4.Koperasi
5.Join Ventura
6.Trust
7.Kartel
8.Holding Company

B. ORGANISASI SOSIAL
Organisasi Sosial merupakan organisasi yang dibentuk oleh masyarakat. Organisasi ini biasanya mempunyai tujuan untuk kepentingan sosial seperti perkumpulan untuk mendapatkan suatu ilmu, kebutuhan rohani, maupun tujuan bagi kepentingan sosial atau bersama
Jalur Pembentukan Organisasi Sosial:
a. alur Keagamaan. contoh: Organisasi majelis Ta’lim masjid
b. Jalur Profesi. contoh : Kelompok belajar
c. Jalur Kepemudaan. contoh : Karang Taruna
d. Jalur Kemahasiswaan. Contoh : HIMSI Universitas Gunadarma
e. Jalur Kepartaian & Kekaryaan. contoh : Kampanye

C. ORGANISASI REGIONAL
Organisasi Regional merupakan organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
Sebagai contoh: ASEAN (Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste dan Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadi anggota)
D. ORGANISASI INTERNASIONAL

Organisasi Internasional merupakan Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia. Sebagai contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

Tipe Organisasi 
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna. 
Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
Organisasi Informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
  • Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi timbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
  • Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
BENTUK/TIPE ORGANISASI
Tipe organisasi ada 4 macam yaitu :

1. Tipe organisasi garis atau line yaitu bentuk / struktur organisasi yang paling tua dan paling sederhana diciptakan oleh Henry Fayol.
Ciri-ciri tipe organisasi garis ini adalah
 Organisasi masih kecil
 Jumlah karyawan sedikit
-Spesialisasi kerja masih kecil
Keuntungannya adalah :
- Mudah dimengerti dan dilaksanakan
- Ada bagian kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas
- Merupakan jenis organisasi yang stabil
- Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
- Solidaritas karyawan yang tinggi karenan saling mengenal
Kerugiannya adalah :
- Seluruh orang terlalu bergantung pada satu orang
- Bersifat otokratis dan dapat menjadi diktatoris
- Kesempatan karyawan untuk berkembang sangat terbatas
- Sulit dilaksanakan dalam suatu organisasi yang besar

2. Tipe organisasi Fungsional
Tipe ini diciptakan oleh F.W.Taylor . Dalam tipe ini ada pimpinan yang mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Keuntungan Tipe ini adalah :
– Dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari para ahli
– Ada koordinasi yang baik
- Memudahkan dalam pengawasan
Kerugian tipe ini adalah :
- Banyak mengeluarkan biaya tambahan
– Kekembaran kekuasaan dapat menimbulkan perselisihan / konflik
- Pandangan para pekerja yang merasa terlalu banyak atasan.

3. Tipe organisasi Garis dan Staf
Tipe ini merupakan gabungan dari tipe garis dan fungsional, sehingga menyebar struktur orgasnisasi tersebut.

4. Tipe Organisasi Fungsional dan Staf
Tipe ini adalah perpaduan antara tipe organisasi garis, fungsional dan staf.

Kesimpulan:
Setiap organisasi pasti memiliki tipe dan bentuk masing-masing contohnya seperti diatas tadi adalah tipe organisasi garis atau line. Tipe organisasi ini sudah lama dan paling lama diantara tipe yang lain. Tetapi organisasi tipe ini masih tergolong kecl dengan jumlah karyawan yang sedikit, dan pengalaman kerja masih minim. Keuntungannya mudah dimengerti dan dijlankan oleh anggotanya, bagian-bagiannya jelas, organisasinya stabil, proses yang cepat dalam pengambilan keputusan, dan solidaritas para anggotanya yang masih tinggi. Adapun tipe organisasi fungsional yang bisa dibilang memiliki atasan yang dapat memberikan arahan atau perintah kepada bawahan manapun asalkan sesuai dengan fungsi dari atasan itu sendiri. Tipe yang ke tiga adalah tipe organisasi garis dan staf tipe ini perpaduan antara tipe organisasi dan fungsional. Dan yang terakhir adalah tipe organisasi dari gabungan ketiga tipe tadi.
Dapat disimpukan bahwa setiap organisasi memiliki tipe dan bentuk yang berbeda sesuai kebutuhan dari para anggotanya. Dan pastinya tipe-tipe tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tergantung anggotanya ingin memilih tipe yang mana dalam suatu organisasinya.
Secara umum organisasi memiliki 2 tipe yaitu organisasi fomal dan organisasi informal. Organisasi formal ialah organisasi yang terstruktur secara baik dan rapi, semua komponen-komponen dalam berorganisasi pun ada di dalamnya, dan biasanya berlangsung lama tetapi organisasi tipe ini kurang fleksibel.
Organisasi informal organisasi macam ini agak berbeda sedikit dari organisasi formal. Dimana setiap anggotanya tidak terikat satu sama lain, tetapi organisasi macam ini bisa menjadi organisasi formal jika para anggotanya membuat suatu struktur pembagian tugas yang jelas.
Dan adapula macam-macam organisasi contohnya organisasi niaga, organisasi social, organisasi regional dan organisasi internasional.
Organisasi Niaga sendiri sifatnya untuk mencapai suatu keuntungan dalam organisasi tersebut. Maksudnya keuntungan adalah organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan keutungan berupa materi dll. Contoh organisasi jenis ini adalah Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Firma (FA), Koperasi, Join Ventura, Trust, Kartel dan Holding Company.
Organisasi social ialah suatu organisasi yang dibentuk oleh sekelompok orang dan bertujuan untuk bersosialisasi dengan kehidupan sekitarnya maupun orang lain. Biasanya mereka berkumpul untuk sekedar sharing ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Contohnya seperti organisasi-organisasi yang ada di kampus, pengajian dan lainnya.
Organisasi regional ini bersifat besar karena anggotanya terdiri dari beberapa Negara, tetapi tidak semua Negara dapat ikut serta didalamnya. Dikarenakan organisasi macam ini hanya dapat diikuti oleh beberapa Negara disuatu wilayah tertentu saja. Contohnya asia eropa dll. Dan biasanya Negara yang tidak masuk dalam wilayah tersebut tidak diperkenankan ikut atau masuk.
Organiasasi internasional berbeda dengan organisasi regional, organisasi ini meliputi seluruh Negara. Baik bukan wilayahnya pun dapat ikut serta karena tujuannya biasanya untuk perdamaian dunia.
Itu tadi tipe bentuk dan macam-macam organisasi. Didunia ini sangat banyak sekali organisasi-organisasi yang dibuat dan tentunya dengan tujuan untuk kebaikan organisasi itu sendiri atau pun untuk kepentingan banyak orang. Memang setiap organisasi ada yang bertahan lama dan ada yang tidak, itu semua tergantung dari bagaimana para anggotanya mengatur dan mengawasi dari berjalannya organisasi tersebut. Apalagi yang namanya sebuah organisasi menampung banyak aspirasi dari pada anggotanya, yang tentunya setiap pemikiran-pemikiran mereka berbeda satu sama lain. Didalam organisasi kerja sama tim sangat dibutuhkan selain dari skill masing-masing. Karena jika mereka tidak kompak maka pepecahan antara anggota bisa terjadi. Dan jika pemimpinnya tidak bisa mengontrol itu semua bisa saja lama kelamaan organisasi tersebut dibubarkan.
Banyak organisasi yang akhirnya dibubarkan karena kurang kerja sama, keaktifan dari para anggotanya yang masih kurang dan lain sebagainnya. Tetapi itu semua tidak akan tejadi jika pemimpin organisasi tersebut dan para anggotanya saling bekerja sama. Saling bertukar pikiran untuk memajukan organisasi tersebut agar dapat mencapai tujuan yang mereka inginkan. Dan semua itu mambuthkan proses yang panjang. Seperti halnya manusia yang mambutuhkan tahap-tahap untuk mencapai kedewasaan.

Jumat, 03 Oktober 2014

Hubungan Manajemen dan Organisasi

Hubungan Organisasi dengan Manajemen
  1. Pengertian organisasi

Definisi Organisasi Istilah organisasi bukanlah hal yang asing lagi bagi kita, karena dari pertama kita menimba ilmu pada tingkat pertama, kita sudah dikenalkan dengan salah satu organisasi kesiswaan seperti OSIS. Dalam kehidupan bermasyarakat pun sering kita jumpai yang namanya organisasi, baik organisasi kepemudaan dan bahkan sampai organisasi kepemerintahan. Tapi tahukah Anda arti dari pengertian organisasi itu sendiri? Banyak para pakar dunia yang memaparkan pengertian atau definisi organisasi, dimana dari pengertian-definisi organisasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama. Berikut ini definisi organisasi yang dipaparkan oleh beberapa para ahli.
James D Mooney berpendapat bahwa “Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa “Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.” (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.”
Refrensi : Duniabaca.com


  1. Pengertian manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai perpektif yang ada, mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan seni.
Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.Seni dalam manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda melakukannya, yaitu : planning, organizing, directing dan monitoring. Sehingga manajemen sebagai ilmu adalah melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,dan telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang manajer mempelajari terlebih dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan keahliannya,setelah menjadi sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja pengarah dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Dalam kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Mary Parker Follet pun mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Hal ini berarti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasinya harus melalui kerjasama orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika.
  2. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system) adalah kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
  3. Manajemen sebagai suatu fungsi (management as a function) adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
  4. Manajemen sebagai suatu proses (management as a process) adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia.
  5. Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik dan bidang hukum.
  6. Manajemen sebagai kumpulan orang (management as people / group of people) adalah suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah dan kelompok pimpinan bawah.

Hubungan Organisasi dengan Manajemen :
Dalam manajemen masuk ke dalam organisasi. Dalam kalimat yang sederhana, manajemen berarti juga proses mengatur segala hal dalam organisasi. Manajemen, menurut Robbins, memiliki beberapa fungsi yang harus dilakukannya dalam mengelola organisasi:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian
Fungsi perencanaan meliputi menentukan tujuan organisasi, menetapkan suatu strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan suatu hirarki rencana yang menyeluruh untuk memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
Fungsi pengorganisasian merupakan tanggung jawab dalam perancangan struktur organisasi. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, di mana keputusan harus diambil.
Semua organisasi terdiri dari orang-orang, dan adalah tugas manajemen untuk mengarahkan dan mengkoordinasi mereka. Inilah fungsi kepemimpinan. Saat mereka memotivasi bawahan, mengarahkan kegiatan orang lain, memilih saluran komuniakasi yangpaling efektif, atau memecahkan konflik antara anggota, mereka itu sedang melaksanakan kepemimpinan.
Fungsi pengendalian merupakan fungsi yang terakhir. Setelah tujuan-tujuan ditentukan, rencana-rencana dirumuskan, pengaturan struktural digambarkan, dan orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan dimotivasi, masih ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang keliru. Untk memastikan bahwa semua urusan berjalan seperti seharusnya, manajemen harus memantau kinerja organisasi. Kinerja yang sebenarnya harus dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat penyimpangan yang cukup berarti, adalah tugas manajemen utnuk mengembalikan organisasi itu pada jalurnya. Pemantauan, pembandingan, dan kemungkinan mengoreksi inilah yang diartikan dengan fungsi pengendalian.

Kesimpulan:
Hubungan antara organisasi dan manajemen sangat berkaitan, kenapa? Karena dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu manajemen, mengepa demikian ? karena untuk mencapai tujuan dari dibuatnya organisasi tersebut, manajemenlah yang artinya mengatur dari berjalannya atau terlaksananya tujuan dari organisasi tadi. Misal, dalam organisasi biasanya dibuat tujuan mengapa organisasi ini dibuat. Lalu dibuatlah struktur organisasinya atau bagian-bagian dari organisasi tersebut . setelah itu disinilah tugas manajemen untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan para anggota sesuai bagiannya masing-masing, biasanya yang memberi perintah kepada bawahannya adalah ketua organisasi selain pertimbangan dengan anggota lain tentunya. Maka dari itu didalam suatu organisasi yang baik terdapat manajemen yang baik pula agar tercapai tujuan yang lebih efektif dan efisien.


Pengertian organisasi, manajemen dan tata kerja
MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.Dalam mencapai tujuannya kegiatan manajemen harus dapat menyatukan tenaga,uang,metode,bahan,mesin dan keahlian pemasaran serta segala fasilitas lainnya yang dibutuhkan,sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan efektif.
ORGANISASI
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya uang, material, mesin, metode, lingkaran, sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya.
TATA KERJA
Tata Kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil untuk mencapai tingkat efisien yang maksimal dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan lain-lain yang tersedia.

Kesimpulan:
  • Pengertian organisasi menurut saya adalah orang-orang dengan tujuan yang sama dan ingin mewujudkan tujuan tersebut dengan membuat wadahnya yaitu dengan organisasi itu sendiri. Dengan begitu mereka lebih mudah mencapai tujuan tersebut dengan lebih mudah.
  • Pengertian manajemen adalah yang mengatur jalannya suatu organisasi agar sesuai dengan struktur dan berjalan secara tepat waktu.
  • Tata kerja menurut saya merupakan cara agar suatu tujuan tersebut terlaksana dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan.
Kerangka hubungan timbal balik antara manajemen dan organisasi

MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.Dalam mencapai tujuannya kegiatan manajemen harus dapat menyatukan tenaga,uang,metode,bahan,mesin dan keahlian pemasaran serta segala fasilitas lainnya yang dibutuhkan,sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan efektif.
ORGANISASI
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya uang, material, mesin, metode, lingkaran, sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan  visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya.
TATA KERJA
Tata Kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil untuk mencapai tingkat efisien yang maksimal dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan lain-lain yang tersedia.
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN,ORGANISASI dan TATA KERJA
Jadi dapat disimpulkan Hubungan Antara Manajemen,Organisasi dan Tata Kerja adalah Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut di perlukan ada nya suatu organisasi dan suatu tata kerja untuk mengatur jalan nya organisasi dengan baik agar mendapatkan tujuan yang maksimal.


Hubungan Timbal balik antara Manajemen, Organisasi dan tata kerja
a.     Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan terasebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
b.     Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tat kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

C.     Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja

 
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
·         Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
·         Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
·         Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

Fungsi Satuan Organisasi dan Metode
Organisasi adalah sekumpulan orang atau badan yang mempunyai tujuan yang sama. Pandangan umum organisasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

a. Sebagai wadah : tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan.
b. Sebagai proses : memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi   anggota organisasi
    tersebut :
     1. hub. formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.
     2. hub. informal = mempunyai 3 peranan :
            1) sarana komunikasi.
            2) mengatur jalannya kerja                                             
            3) kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut.

c. Sebagai sistem :
1. sistem sosial (antar sesama manusia).
2. sistem fungsional (antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan integral untuk
     tercapainya suatu tujuan).
3. sistem komunikasi (sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasi).
Sumber: http://roniraffa.blogspot.com/2013/04/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html

Kesimpulan:
jadi hubungan timbal balik antara manajemen dan organisasi sangat erat karena manajemen adalah suatu proses pencapaian sebuah tujuan melalui kerja sama antara 2 orang atau lebih. Sedangkan organisasi itu sendiri sebagai wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan dari sekelompok manusia. Disinilah timbal balik antara manajemen dan organisasi terjadi. Organisasi memerlukan manajemen yang baik, efisien dan efektif . Begitu juga dengan manajemen membutuhkan suatu organisasi untuk wadah atau tempat dimana orang-orang berkumpul.

website:
  •  www.gunadarma.ac.id/
  • studentsite.gunadarma.ac.id/