Kepemimpinan
Pengertian
kepemimpinan
Pemimpin
adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia
mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa
tujuan.
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi
contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
Selain
itu ada pengertian lainnya adalah Kepemimpinan
atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian yang dikemukakan
oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut
menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Berikut adalah definisi Kepemimpinan menurut beberapa tokoh:
- Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
- Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
- Moejiono (2002) memandang bahwa leadership (kepemimpinan) tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
- Menurut M. Karyadi dalam bukunya yang berjudul kepemimpinan menyatakan, Kepemimpinan adalah memproduksi dan memancarkan pengaruh terhadap kelompok-kelompok orang-orang tertentu sehingga mereka bersedia (willing) untuk berubah fikiran, pandangan, sikap, kepercayaan, dan sebagainya.
- Menurut DR. Hadari Nawawi didalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Menurut Islam mengatakan, Kepemimpinan adalah sebagai perihal memimpin berisi kegiatan menuntun, membimbing, memandu, menunjukkan jalan, mengepalai, melatih agar orang-orang yang dipimpin dapat mengerjakan sendiri.
- Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255)
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Tipe tipe kepemimpinan
Kartini
Kartono menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:
1. Tipe
Kharismatik
Tipe ini
mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka mempunyai
pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin
itu. Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari kekuatan Yang Maha Kuasa.
2. Tipe
Paternalistik
Tipe
Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a.
Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap
terlalu melindungi
c. Jarang
memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu
bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe
Otoriter
Pemimpin
tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a. Pemimipin
organisasi sebagai miliknnya
b. Pemimpin bertindak
sebagai dictator
c. Cara
menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4. Tipe
Militeristik
Dalam tipe
ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a. menuntut
kedisiplinan yang keras dan kaku
b. lebih
banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki
keputusan mutlak dari bawahan
d.
Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak
menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat
komunikasi hanya sepihak
5. Tipe
Demokrasi
Tipe
demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi pekerjaan
dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap individu,
mau mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin
menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure
organisasi dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,
pembuatan rencana keputusan, disiplin.
Gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda
Pemimpin adalah orang yang memiliki
kewenangan / kekuasaan untuk mempengaruhi / mengatur orang lain dalam kelompok
organisasi. Menjadi pemimpin bisa karena dipilih, ditunjuk melalui musyawarah,
ada pula menjadi pemimpin karena melalui paksaan yaitu dengan cara kekerasan,
kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin sangat tergantung pada:
1.Watak dan sifat pribadi
2. Cara mengambil keputusan dalam
rapat
3. pola dan tingkah laku
Dari tiga hal tersebut dapat
melahirkan gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas
kepemimpinannya. Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah terdiri dari:
1. Gaya kepemimpinan Otokratis
(Autokratis) /Otoriter
2. Gaya kepemimpinan Demokratis
3. Gaya kepemimpinan Laissez-faire /
masa bodoh.
1.
Gaya Kepemimpinan
Authoritarian / Otokratis / Otoriter
Gaya
kepemimpinan Authoritarian / Otokratis / Otoriter adalah gaya pemimpin yang
memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri
secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan
tugas yang telah diberikan. gaya kepemimpinan
autokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada
dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan
secara sepihak.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic/ Partisipatif
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya
pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam
gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya. Kepemimpinan demokratis ditandai
dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan
pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan
cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan
dapat mengarahkan diri sendiri
3.Gaya Kepemimpinan Bebas /
Laissez Faire (Kendali Bebas)
Pemimpin
jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya
yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.kendali bebas juga mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan
memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan
menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut bawahannya paling sesuai.
Teori Kepemimpinan
Ø Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar
pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpinditentukan oleh sifat-sifat,
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas
dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin yang berhasil,sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan
kemampuan pribadi yangdimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat,
perangai atau ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Ghizeli
dan Stogdil:
1.
Kecerdasan
2. Kemampuan
mengawasi
3.
Inisiatif
4.
Ketenangan diri
5.
Kepribadian
Ø Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah
kepemimpinan merupakan perilaku seorang individuketika melakukan kegiatan
pengarahan suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Dalam halini, pimpinan
mempunyai deskripsi perilaku:
·
Konsiderasi
dan struktur inisiasi Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan
bawahan memiliki cirriramah tamah, mau berkonsultasi, mendukung, membela,
mendengarkan, menerimausul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta
memperlakukannya setingkatdirinya. Disamping itu terdapat pula kecenderungan
perilaku pemimpin yang lebih meningkatkan tugas organisasi.
·
Berorientasi kepada bawahan dan
produksiPerilaku pemimpin yang berorientasi kepada baawahan ditandai oleh
penekanan padahubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan
kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan
perilaku bawahan.Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi
memilikikecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan
penyelenggaraandan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Ø Teori Situasional
Keberhasilan seorang pimpinan menurut teori situasional
ditentukan oleh cirri kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi
dengan memperhitungkan factor waktu dan ruang. Faktor situasional yang
berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentumenurut Sondang P. Siagian
(1994:129) adalah:
·
Jenis pekerjaan dan kompleksitas
tugas
·
Bentuk dan sifat teknologi yang
digunakan
·
Persepsi, sikap dan gaya
kepemimpinan
·
Norma yang dianut kelompok
·
Rentang kendali
·
Ancaman dari luar organisasi
·
Tingkat stress
·
Iklim yang terdapat dalam organisasi
Menjelaskan dari memimpin organisasi
Seorang kepemimpinan
dalam suatu organisasi Akan sangat mempengaruhi gerak laju dari organisasi itu
sendiri.kepimpinan dalam organisasi merupakan pengaruh antar priadi yang
dilakukan situasi, melalui proses komunikasi dan di arahkan pencapaian tujuaan.
Namun tetapi , pada zaman modern ini bangak terjadi konflik dalam organisasi
karena tidak kesetujuaan antara dua atau lebih anggota organisasi. Bahkan tidak
bekerja sama antara ketua dan bawahan. Akhirnya disitulah terjadi konflik
amtara satu samaa lain. Adapula fungsi dan tugas kepemimpinan dalam organisasi.
Tugas pokok Kepemimpinan dalam organisasi
Tugas pokok seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti telah yang di sebutkan sebelumnya yang terdiri dari merencanakan menorganisasikan , menggerakan dan mengawasi. Agar orang- orang yang memimpin mau bekerja secara efektif seorang pemimipin harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas- tugas seorang pemimpin meliputi;
Tugas pokok Kepemimpinan dalam organisasi
Tugas pokok seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti telah yang di sebutkan sebelumnya yang terdiri dari merencanakan menorganisasikan , menggerakan dan mengawasi. Agar orang- orang yang memimpin mau bekerja secara efektif seorang pemimipin harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas- tugas seorang pemimpin meliputi;
·
pengambilan keputusan menetapkan sasaran
dan menyusun kebijaksanaan ,mengorganisasikan dan menempatkan pekerja
·
mengkordinasikan kegiatan-kegiatan
secara vertical ( antara bawahan dan atasan) ataupun secara horizontal ( antar
bagian atau unit ),
·
serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan
kegita tersbut.
Secara
umum tugas –tugas pokok pemimpin antara lain:
·
Melaksanakan
managerial, yaitu berupa kegitan pokok meliputi pelaksanaan :
Penyusunan Rencana
Mendorong ( memotivasi ) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun.
Membina bawahan agar dapat bekerrja secara efektif dan efesien.
Menyusun fungsi manajemen secara baik.
Membina bwahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secara baik.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisai tidak dapat di bantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuaan organisasi yang bersangkutan pada dasarnya fungsi kemimpinan 2 aspek yaitu :
Fungsi admintrasi , yaitu yakni mengadakan fomulasi kebijaksaan admintrasi dan menyediakan fasilitasnya.selain itu ,
Penyusunan Rencana
Mendorong ( memotivasi ) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun.
Membina bawahan agar dapat bekerrja secara efektif dan efesien.
Menyusun fungsi manajemen secara baik.
Membina bwahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secara baik.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisai tidak dapat di bantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuaan organisasi yang bersangkutan pada dasarnya fungsi kemimpinan 2 aspek yaitu :
Fungsi admintrasi , yaitu yakni mengadakan fomulasi kebijaksaan admintrasi dan menyediakan fasilitasnya.selain itu ,
fungsi pemimpin dalam mempegaruhi dan
mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk membantu organisaasi
bergerak kearah pencapaian tujuaan. dan juga ada pula gaya memimpin dalam
organisasi pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus di kerjakan
bagaimana cara mengerjakan ,kapan harus di lakasanakan pekerjaan itu ,dan
dimana harus dilakukan dan pula pemimpin harus memberi pengarahan kepada
bawahan supaya ada persatuan dalam organisasi. Tetapi pada zaman sekarang ini
banyak pemimpin dalam organisasi yang tidak bekerja sama antara bawahan dan
atasan akhirnya disitulah timbul konflik.(pigometinus)
analisa
dari penjelasan diatas ialah:
Pemimpin adalah orang yang memiliki
kelebihan berupa kecerdasan dalam memimpin suatu organisasi atau semacamnya. Selain
itu ia dibekali dengan suatu kemampuan khusus untuk mempengaruhi bawahannya
atau orang lain untuk melakukan suatu kegiatan atau aktifitas dalam mencapai
suatu tujuan bersama.
Sedangkan kepemimpinan itu sendiri
adalah suatu upaya untuk mempengaruhi orang lain atau bawahan agar dapat
mengikuti apa yang telah diperintahkan oleh atasanya demi tujuan bersama
tentunya.
Banyak para ahli menyebutkan tentang
arti atau definisi dari kepemimpinan itu sendiri, dan dari mereka intinya
memiliki pemikiran yang sama tentang kepemimpinan itu sendiri. Yang jelas
kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi orang lain (pengikut/bawahan). Intinya
ya sama saja dan yang jelas kepemimpinan ini digunakan untuk hal-hal yang
positive bukan yang negative. Karena bisa akan merugikan orang lain dan bahkan
bisa merugikan dirinya sendiri.
Dalam menjadi seorang pemimpin pun
tidaklah mudah, karena butuh ketekunan dan jiwa kepemimpinan didalam seseorang
tersebut agar dia bisa mengatur dan membimbing yang lainnya agar bisa mengikuti
perintah yang telah dia berikan kepada pengikut / bawahannya.
Biasanya pemimpin banyak disegani karena
ketegasannya atau karena dia seorang pemimpin suatu organisasi bersangkutan. Tidak
jarang banyak orang yang merasa segan bila berhadapan atau sekedar bertemu
dengannya.
Sebagai seorang pemimpin kita harus
memiliki sifat yang kesabaran, kekompakan, adil, bijaksana dan bertanggung
jawab atas perintah-perintahnya. Karena jika seorang pemimpin tidak memiliki
sifat tersebut maka konflik diantara organisasi tersebut bisa terjadi, bahkan
bisa terjadi suatu kehancuran dalam organisasi tersebut.
Selanjutnya tipe – tipe kepeimpinan
dibagi menjadi 5 yaitu:
-
Tipe
kharismatik
-
Tipe
paternalistic
-
Tipe
otoriter
-
Tipe
militeristik dan terakhir
-
Tipe
demokrasi
Tipe kharismatik ialah tipe kepemimpinan
yang memiliki daya tarik tersendiri bagi orang-orang disekitarnya terutama
pengikutnya atau bawahanya, rata- rata meraka memiliki jumlah pengikut yang
banyak dan kesetian dan kepatuhan dari pengikutnya atau bawahannya timbul dari
rasa kepercayaan terhadap pemimpinnya sendiri. Dan anugrah itu datangnya dari
yang menciptakan kita ALLAH SWT.
Kemudian tipe paternalistic tipe ini
memiliki sifat yang agar berbeda dari tipe kharismatik yaitu:
-
Menganggap
bawahannya belum dewasa, disini atasan ini menilai bahwa bawahannya masih
seperti anak kecil dan belum dewasa.
-
Bersikap
terlalu melindungi terhadap bawahannya
-
Jarang
memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan, disini menurut saya
pemimpin yang seperti ini memiliki sifat egois atau individu yang hanya
mementingkan kepentingannya sendiri tanpa mendengarkan masukkan dari orang lain
apalagi bawahannya dia sendiri. Sifat yang seperti ini yang tidak layak untuk
dimiliki seorang pemimpin, karena bagaimanapun seorang pemimpin harus bisa
mengayomi anggota yang lainnya agar dapat tercapai suatu jalan yang sesuai
dengan kinerja mereka.
-
Bersikap
maha tahu dan maha benar, nah sifat yang satu ini pun tidak sepantasnya
dimiliki seorang pemimpin karena, bagaimanapun ia hanyalah seorang manusia
biasa yang tidak luput dari kesalahan dia sendiri. Disini dia harus bisa mendengarkan
masukkan dari orang lain. Agar tidak bisa seenaknya sendiri, karena mereka
berada diorganisasi tersebut bukan hanya satu orang saja tetapi berkelompok
dimana mereka harus saling menghargai satu sama lain termasuk pendapat atau
opini dari bawahannya sekalipun.
Kemudian yang
ketiga tipe otoriter, pemimpin tipe ini memiliki sifat seperti:
-
Pemimpin
organisasi sebagai pemiliknya, ini biasanya seorang pemimpin sekaligus pemilik
dari organisasi tersebut. Dimana ia memiliki kewenangan penuh atas organisasi
tersebut. Bersifat mengatur.
-
Pemimpin
bertindak sebagai dictator.
-
Cara
mengerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman, ini juga tidak layak dicontoh
oleh para seorang pemimpin. Kerena sesuatu yang dipaksakan hasilnya pun tidak
akan memuaskan. Terlalu banyak mengatur dan memaksa sangat tidak dianjurkan
dalam kegiatan apapun, apalagi sampai mengancam, tindakan tersebut sangat tidak
dibenarkan dalam berorganisasi. Kita tidak mungkin memperkerjakan orang lain
dibawah tekanan seperti ini. Hal tersebut bisa memicu timbulkanya dendam
konflik antar atasan dan bawahan.
Kemudian tipe militeristik, yaitu
memiliki sifat seperti dibawah ini:
-
Menuntut
kedisipinan yang keras dan kaku, benar sesuai dengan nama tipenya disini para
anggotanya dituntut untuk menjalankan kedisiplinan yang sangat keras dan juga
sangat ketat dalam menjalankan setiap perintah-perintahnya.
-
Lebih
banyak menggunakan system perintah, iya pada system ini para anggotanya
melakukan tugas sesuai dengan perintah yang sangat ketat, bisajadi tidak adanya
kerjasama terlebih dahulu sebelum melaksankan perintah tersebut, bisa dibilang
juga seenaknya.
-
Menghendaki
keputusan mutlak dari bawahan, disini berbeda dari sebelumnya yang mayoritas
mereka lebih mementingkan keegoisan atasan mereka, tetapi disini atasan dapat
meng-iya-kan apa yang telah
disampaikan oleh bawahannya jika keputusan tersebut telah mutlak dan tidak
dapat diubah dan diganggu gugat, maka bawahan dapat melaksanakan perintah
tersebut sesuai yang mereka inginkan.
-
Formalitas
yang berlebihan, kebanyak dari atasan dan bawahan menggunakan system formalitas
yang ada pada organisasi mana pun, tetapi terlalu formal hingga menghasilkan
suatu hal yang menjadi berlebihan bila dilihat dari cara kerjanya.
-
Tidak
menerima kritik dan saran dari bawahan, dan terkadang dalam tipe ini terdapat
hal yang seperti ini yaitu atasan tidak menerima kritikan dan saran dari
bawahannya, padahal saran dan kritik tersebut bermaksud dengan tujuan yang baik
mngoreksi perintah yang sedang mereka jalankan tetapi justru tidak dihiraukan
oleh atasannya itu sendiri dan merasa apa yang telah ia lakukan sudah
sepenuhnya benar.
-
Sifat
komunikasi hanya sepihak, yaa dalam organisasi sangatlah penting suatu
komunikasi antara atasan dan bawahan. Agar terjalin kemistri yang baik diantara
keduanya. Dan agar bisa saling menilai kerja dari bawahan begitu juga dengan
atasannya. Tetapi disini system tersebut tidak dipergunakan sepenuhnya, atasan
hanya langsung memberikan perintah kepada bawahan tanpa berdiskusi terlebih
dahulu kapada bawahannya.
Dan yang terakhir tipe demokratis yaitu
tipe dimana paling sempurna diantara semua tipe yang telah disebutkan tadi,
tipe ini memiliki sifat yang menghadapi potensi sikap individu mau mendengarkan
saran dan kritik yang bersifat membangun. Jadi tipe pemimpin seperti ini
menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga unsur
organisasi silibatkan dalam aktifitas yang dimulai dari penentuan tujuan,
pembuatan rencana keputusandan disiplin yang baik antar atasan dan bawahan.
Setelah tadi kita telah membahas
tentang tipe kepemimpinan maka selanjutnya kita akan membahas tentang gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda satu sama lain, yaitu:
-
Gaya
kepemimpinan Authoritarian / otokratis / otoriter yaitu yaitu gaya kepemimpinan
yang memusatkan segala hal untuk dikerjakan oleh diri dia sendiri tanpa memikirkan
bawahannya, ia lebih cenderung membuat keputusan sendiri lalu pengambilan
keputusan ditangannya sendiri tanpa campur tangan orang lain termasuk
bawahannya sendiri. Gaya tersebut sangat egois untuk seorang pemimpin, ia
melakukan segala sesuatunya sendiri dan menganggap dirinyalah yang paling
berkuasa pada saat itu. Sedangkan bawahannya hanya mengejakan tugas hanya yang
telah diberikan oleh atasannya saja. Tanpa ikut campur dalam pengambilan
keputusannya.
-
Gaya
kepemimpinan demokratis ialah gaya kepemimpinan yang memberikan hak dan
kewenangan penuh terhadap bawahannya. Dalam gaya tersebut dapat mengutamakan
mutu kerja dan mengarahkan diri sendiri untuk bagaimana memimpin suatu
organisasi dengan baik dan benar. Dengan mengikut sertakan bawahan dalam
pengambilan keputusan, dan jika ada suatu permsalahan dalam organisasi tersebut
maka atasan dapat melibatkan bawahannya untuk menemukan jalan terbaik secara
bersama-sama. Disitulah aspirasi para anggota lain khususnya bawahan didengar
dan dipahami oleh atasan agar mereka bisa menjalani organisasi tersebut dengan
sesuai apa yang menjadi tujuan mereka sebelumnya.
-
Gaya
kepemimpinan bebas / Laissez faire (kendali bebas) dimana disini atasan hanya
meng-iya-kan aspirasi bawahannya. Karena
pada gaya tersebut kendali dipegang olehn bawahannya dari mulai pengambilan
keputusan penyelesaian masalah yang dihadapapi, disini bawahanya lebih aktif
ketimbang atasannya. Bawahan diberi kebebasan untuk membuat keputusan dan
menjalankan pekerjaan sesuai dengan menurut bawahannya sesuai dengan gaya
mereka dalam bekerja. Kendali disini lebih banyak dipegang oleh bawahan bukan
atasan, dan atasan hanya terima beres dari hasil kerja para bawahannya.
Selanjutnya kita akan membahas tentang
teori kepemimpinan yaitu dimulai dengan teori sifat.
Teori sifat ialah teori yang didasari
bahwa suatu keberhasilan suatu pemimpin ditentukan dari sifat-sifat, perangai
atau cirri- cirri yang dimilli oleh pemimpin itu sendiri. Dengan adanya teori
tersebut maka muncul adanya anggapan bahwa jika seorang pemimpin yang berhasil
ditentukan oleh kemampuan pribadi dari si pemimpin itu sendiri. Dan kemampuan
pribadi itu iyalah seperti kecerdasan dalam mengatur organisasi dan bawahanya,
kemampuan mengawasi kinerja bawahannya, inisiatif dalam mengatur organisasinya,
ketenangan diri agar pikirannya selalu dalam kondisi rileks, dan yang terakhir
kepribadian kepemimpinan itu sendiri yang tela dianugrahi oleh ALLAH SWT.
Yang kedua adalah teori perilaku dimana
kepemimpinan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan
suatu kelompok kearah pencapaian tujuan, dan teori ini sendiri dibagi menjadi 2
yaitu:
-
Konsideras
dan struktur inisiasi, perilaku seseorang pemimpin yang mementingkan bawahannya,
dan memiliki cirri-ciri ramah tamah, mau berkonsultasi, mendukung , membela,
mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahannya serta
mempelakukannya setingkat dirinya. Dan kepemimpinan yang lebih mementingakan
tugas organisasi daripada dirinya sendiri.
-
Berorientasi
kepadan bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientas kepada bawahan
ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan dan bawahan. Disini sangat berbeda
dengan yang sebelumnya dimana atasan sangat mengutamanakan bawahan tetapi
disini atasan sangat memnedakan mana atasan dan mana bawahan. Terlighat sangatlah
berbeda. Meskipun atasan disni sama mendengarkan wacana dari bawahan tetapi dia
memandangnya tetap dari bawahan bukan sebaliknya atau lebih.
Kemudian
teori situasional yaitu keberuntungan dari suatu kepemimpinan dinilai dari
situasi organisasi yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang
baahkan tidak jarang dari biaya itu sendiri.
Dari
memimpin suatu organisasi dapat disimpulakan bahawa sangat ada keterkaitan
diantara kepemimpinan dan organisasi itu sendiri dimana dalam suatu organisasi
membutuhkan seorang pemimpin yang baik kepada bawahannya dengan didasari
teori-teori diadas.
cover bukunya:
Sumber:
website :
http://baak.gunadarma.ac.id/
http://studentsite.gunadarma.ac.id/
http://www.gunadarma.ac.id/